We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1049
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1049

Axel menatap Hiro. Dulu Reva memang sempat menghajar kepala Hiro dengan botol anggur.

Dengan terburu–buru Nara berkata, “Hana, kau jangan sembarangan bicaral”

Hana: “Aku sembarangan bicara?”

“Aduhh, kak, videonya saja sudah ada di depan matamu dan kau masih saja mau membelanya?”

Dengan panik Nara berkata, “Video ini hanya bisa membuktikan bahwa mereka berdua memang memiliki

konflik.”

“Tetapi, ini… ini tidak bisa membuktikan bahwa Greg memang dibunuh oleh Reva!”

Hana mendengus dengan dingin, “Aku sudah tahu kau akan berkata seperti ini.”

“Hmm.. kebetulan salah satu teman Hiro itu kenal dengan seorang dokter jantung yang melakukan otopsi

terhadap Greg.”

“Apa kau tahu bagaimana hasil otopsinya?”

Axel langsung bertanya dengan cemas, “Bagaimana?”

Hana mendengus dingin, “Menurut hasil otopsinya, Greg meninggal karena organ dalamnya pecah dan berdarah

karena dipukul dengan keras!”

Singkatnya, semua orang di dalam ruangan itu langsung terperanjat.

Nara duduk dan merosot di sofa. Seluruh tubuhnya langsung lemas dan matanya meredup.

Wajah Axel tampak pucat pasi: “Ke… kenapa bisa begitu?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kenapa bisa begitu?”

Hana melirik mereka berdua dan mendengus dengan dingin, “Kak, apa kau masih mau membelanya?”

“Video, hasil otopsi. Semua ini adalah bukti yang kuat!”

“Apalagi yang mau kau katakan?”

Wajah Nara memucat, dia mencengkeram sofa dengan kedua tangannya dan tidak dapat mengatakan sepatah

kata pun.

Hana menatap Axel lagi, “Pa, apa kau masih tetap mau membelanya lagi sekarang?”

18:23 Sat, Feb 25

Bab 1049

10 mutiara

“Kau masih mau menggunakan aset keluarga Shu kita untuk membantunya?”

“Pa, kalau kau membantu seorang pembunuh, bukankah itu berarti kau juga telah membantu si pembunuh?”

Axel merosot di sofanya dan terdiam untuk waktu yang lama kemudian dengan gemetaran dia berkata, “Anak ini,

ke… kenapa dia menghajar orang itu dengan begitu keras?”

“Aduhh, bagaimana ini? Hanus bagaimana ini?”

Hana mendengus dingin, “Harus bagaimana?”

“Tenang saja, Pa, kita tidak perlu khawatir atas masalah ini!”

“Hari ini, semua keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang itu sudah berkumpul untuk membalaskan dendam

Greg!”

“Reva pasti akan mampus hari ini!”

Seluruh tubuh Nara bergetar. Ucapan Hana ini membuatnya hampir pingsan.

Ekspresi Axel tampak sangat putus asa dan dia memelototi Hana dengan marah, “Hana, apa… apa

maksudmu?“

“Dia itu kakak iparmu. Semua yang dia lakukan hingga membuatnya menjadi seperti ini juga demi keluarga

kita.”

“Semalam dia sudah menyelamatkan mamaku, ke… kenapa kalian masih bersenang–senang diatas

penderitaan orang lain?”

Hiro langsung berkata, “Pa, kami tidak bersenang–senang diatas penderitaan orang lain!”

“Kami hanya tidak ingin kau diperdaya olehnyal”

“Kalau dia tidak membunuh orang, tentu saja kami setuju untuk membantunya.”

“Tetapi sekarnag buktinya sudah sangat kuat, kalau kau masih saja terus membelanya, maka… maka itu berarti

keluarga Shu kita telah membantu si pelaku kejahatan?”

“Kalau ketahuan oleh orang lain, mereka pasti akan berkata bahwa keluarga Shu kita tidak bisa membedakan

mana yang benar dan mana yang salah. Sama sekali tidak masuk akall”

Axel merosot di sofanya dan terdiam untuk beberapa saat,

Pada saat ini. Nara tiba–tiba bangkit berdiri dan mengambil kunci mobil di atas meja kemudian berlari ka luar.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Tanya Alina dengan panik.

Nara menggertakkan giginya dan berkata, “Aku mau ke rumah keluarga Park!”

“Aku tidak percaya kalau Reva membunuh orang, aku… aku mau pergi untuk membantunya!”

Raut wajah semua orang di ruangan itu langsung berubah, Hana segera bergegas maju untuk menghentikan Nara,

“Kak, kau tidak boleh pergi!”

“Kalau kau pergi, keluarga Park pasti akan merasa bahwa kita masih membela Reval”

“Nantinya keluarga Park malah akan melampiaskan amarahnya kepada kita. Lalu… lalu pada saat itu tamatlah

riwayat keluarga kita!”

“Tidak mudah bagi keluarga kita untuk sampai ke titik ini. Kedua orang tua kita juga sudah sangat tua. Apa kau

ingin membuat mereka mati kesal?”

Nara meronta dan bersem, “Lepaskan aku!”

“Biar aku kasih tahu yah, aku sama sekali tidak percaya kalau Reva telah membunu” orang. Dan aku tidak takut

dengan kesepuluh keluarga terpandang manapun juga!”

Pada saat ini, Axel juga ikut menghampiri.

Dengan terburu–buru Hana berkata, “Pa, kau lihat dia, sudah menjadi seperti apa dia sekarang?!”

“Ayo bantu aku menghentikannya. Jangan sampai dia pergi ke rumah keluarga Park…”

Axel menatap Nara dan tampak galau untuk waktu yang cukup lama kemudian pada akhirnya dia meraih lengan

Nara.

“Nara, jangan.. jangan terlalu emosi…”

“Kita tunggu di dalam rumah saja…”