We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 439
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 439 

Saat Tasya bersandar pada pajangan kaca dan mengagumi koleksinya, dia merasakan sensasi hangat

di belakangnya. Ketika dia berbalik, dia bertemu dengan tatapan intens pria itu. 

Api dalam tatapannya tidak salah lagi. 

Tasya bisa mengerti apa yang Elan pikirkan saat ini sebagai pria normal berusia dua puluh delapan

tahun, 

Namun, teleponnya berdering secara tak terduga. Elen menatap ke layar dan melihat nama yang

membuatnya jijik. 

Telepon itu dari Helen. 

Tasya juga melihatnya. Dia segera menatap Elan dan ingin bertanya apakah Elan akan menjawab

panggilan itu. 

– Namun, Elan menolak panggilan tersebut dan 

memblokir nomor Helen. 

Tasya tahu bahwa, terlepas dari hubungan satu 

1/6 

malam mereka sebelumnya, tindakan Helen yang menyakiti neneknya sama sekali tidak dapat

diterima oleh Elan. Dengan melakukan itu, Helen tidak akan pernah bisa bertemu dengan Elan lagi. 

Menyadari bahwa Elan sedang tidak dalam suasana hati yang baik, Tasya memeluknya dan berkata,

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Aku akan menyiapkan makan malam malam ini. Kamu mau makan apa?” 

“Aku akan makan apapun yang kamu masak.” Elan memeluknya dengan erat dari belakang. 

Tasya dapat mencium aroma hormonalnya saat berada dalam pelukan pria itu. Kemudian, pria itu berbisik di

samping telinganya, “Tapi kamu adalah hidangan favoritku.” 

LI 

Tasya mendorongnya menjauh sambil tersenyum. “Maaf, Tuan Elan, tapi hidangan seperti itu tidak tersedia malam

ini.” 

– Dia keluar dari ruangan dan meninggalkan Elan 

tersenyum sendirian di kamar. Elan cukup sabar menunggu apa yang diinginkannya. 

216 

EL 

Saat itu malam begitu gelap di luar. Semua arloji yang ada di lemari kaca tampak bercahaya redup. Hanya arloji

bergambar kepala serigala yang barusan mereka lihat yang memancarkan aura mendominasi. 

II 

Di tempat lain, Helen duduk dengan sedih di bangku jalan yang dingin. Dia telah menelepon Elan berkali–kali, tetapi

tidak ada jawaban. 

Dia tahu bahwa Elan telah memblokirnya. 

Saat angin dingin bertiup mengenai dirinya, Helen langsung mendekap dirinya sendiri. Sekarang dia baru

menyadari bahwa pakaian mahal yang dia kenakan tidak dirancang untuk menahan cuaca dingin karena mereka

yang mampu membelinya tidak akan pernah hidup 

di jalanan. 

Tiba–tiba, dia teringat seseorang. Dia menelepon Dani menggunakan ponselnya. 

11 

– “Halo?” Suara pria itu terdengar jauh. 

“Ini Helen. Bolehkah aku menginap di tempatmu, Dani?” tanya Helen sambil menggigit 

3/6 

bibirnya. 

“Nona Helen, maafkan aku, tapi kita tidak ada hubungan lagi.” 

“Bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini, Dani? Kita sudah sering tidur bersama. Apa kamu tidak

punya perasaan padaku?” 

“Kalau aku tidak salah, kamulah yang memulai hubungan intim itu. Pria mana yang akan menolak jika wanita

memancingnya lebih dulu? Sebenarnya, aku tidak memiliki perasaan apa apa padamu.” Dani dipecat oleh

Perusahaan Prapanca dan dia menyalahkan Helen atas hilangnya pekerjaan yang menjanjikan dan bergaji tinggi

itu. 

“Dani, kamu bajingan!” teriak Helen. 

“Aku menyukaimu sebelum kamu menjalani operasi plastik. Namun, setelah kamu menjalani operasi,

aku merasa jijik melihat wajahmu yang dipenuhi dengan prostetik.” Kemudian dia melanjutkan,

“Kamu terlihat persis seperti hantu ketika kamu menangis.” 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

4/6 

Kata–katanya membuat Helen marah sampai sampai wajahnya memerah hingga ingin meledak. 

“Tasya itu cantiknya alami, sedangkan kecantikan wajahmu buatan manusia. Jangan pernah berpikir

untuk membandingkan dirimu dengannya. Kamu tidak akan pernah bisa menandingi kecantikannya

seumur hidupmu.” Dani melontarkan kata-kata yang bahkan lebih pedas. 

“Itu tidak masuk akal! Dalam segala hal, aku tidak lebih buruk dari dia!” Helen berteriak marah. 

“Sebaiknya kamu sadar! Pak Elan itu tidak tertarik padamu sejak awal. Wanita rendahan sepertimu

ingin menjadi seorang putri? Sekalipun kamu memakai mahkota, kamu hanya akan terlihat

menggelikan!” 

“Diam, Dani Lesmana! Kamu tidak berhak berbicara seperti itu padaku!” bantahnya dengan marah. 

“Jangan pernah meneleponku lagi. Sekarang, 

5/6 

02 

kamu memiliki penampilan baru setelah operasi, kamu mungkin bisa bertahan hidup jika kamu

menjual diri.” 

“Dasar bajingan!” teriak Helen sambil menggertakkan giginya. Dia sangat marah hingga wajahnya

gemetar. Kemudian, dia menutup telepon. 

 

Previous Chapter

Next Chapter