We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1160
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1160

“Aku tidak pernah dengar bahwa Paman punya anak, kenapa tiba–tiba muncul 3 anak dalam sekejap?”

Carlos bertanya dengan curiga, “Apa sudah melakukan tes DNA?”

“Pfft––” Tracy baru minum seteguk teh hangat dan hampir memuncratkannya.

“Kak Carlos, apa itu tes DNA?” Carla bertanya pada Carlos dengan penasaran.

“Itu adalah melakukan pemeriksaan sarana medis untuk memastikan apakah hubungan mereka benar–

benar adalah orang tua dan anak.” Carlos menjelaskannya.

“Oh.” Carla sepertinya mengerti, tapi sepertinya juga tidak mengerti.

“Sudah tes DNA dan mereka benar–benar anak kandungnya.” Tracy buru–buru mendidiknya, “Carlos,

kelak tidak boleh mengungkit masalah ini lagi, jika terdengar oleh ketiga anak itu, akan menyakiti hati

mereka.”

“Aku mengerti.” Carlos menganggukkan kepala, “Tapi, kenapa kita tiba–tiba mau pergi ke Paris?”

“Aku ingin pulang ke kota Bunaken, aku tidak ingin pergi ke Paris.” Carla berkata dengan sedih.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Hal ini sulit dijelaskan.” Tracy menjelaskannya dengan lembut, “Tapi kalian percaya pada Mami, tidak

peduli di mana pun, Mami akan selalu menjaga dan menemani kalian.”

“Apa terjadi sesuatu pada Paman?” Carlos sudah merasa ada yang aneh sejak awal.

“Ini...”

“Mami, demi menjamin keselamatan kita, Paman meminta kita pergi untuk sementara waktu, aku bisa

memakluminya.” Carlos berkata dengan serius, “Tapi, kita tidak perlu pergi ke Paris, kan? Kita bisa

pulang ke kota Bunaken.”

“Mami tidak akan kembali ke kota Bunaken lagi.”

Tracy sedikit terburu–buru, sebentar lagi sudah pukul 1, harus berangkat ke bandara, semua orang

menunggunya di luar.

Dia tidak ada waktu untuk pelan–pelan menjelaskan pada mereka, hanya bisa berkata: “Mami punya

rencana sendiri, harap kalian bisa mengerti, tapi tidak peduli di mana pun, kalian selamanya adalah anak

Mami dan merupakan orang yang paling Mami cintai!”

Carlos tidak berbicara lagi, dia hanya menundukkan kepala dengan kecewa.

Carla berkata dengan sedih: “Kalau begitu apa kita tidak akan bertemu dengan Papi lagi?”

“Bukankah Mami sudah pernah mengatakannya? 45 hari lagi, Papi akan datang menjemputmu.” Tracy

mengusap–usap wajahnya dan berkata dengan lembut, “Sudahlah, ganti pakaian, kita harus segera

berangkat ke bandara.”

*Tapi Papi tidak bisa dihubungi, tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang.” Carla berkata dengan

tercekat, “Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?”

Tracy melihat raut wajah Carla yang sedih, dia sungguh tidak tega, akhirnya mengalah: “Begini saja,

Mami akan menelepon Papi untuk menanyakan keadaannya.”

“Ya, ya.” Carla menganggukkan kepada berkali–kali.

Tracy mencoba menghubungi nomor Daniel, memang benar, teleponnya tidak aktif, lalu dia segera

menghubungi nomor Ryan, teleponnya térsambung dengan cepat.

“Nona Tracy?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Ryan sangat terkejut, dia tidak menyangka bahwa Tracy akan meneleponnya.

Daniel berpesan padanya sebelum menjalani pengobatan, telepon siapa pun boleh tidak dijawab, tetapi

jika Tracy yang menelepon, ia harus menjawabnya.

“Ponsel Daniel tidak aktif, apa yang terjadi?” Tracy bertanya dengan terus terang.

“Presdir Daniel sedang di negara Maple mengurus masalah di kantor pusat, telah terjadi sesuatu di

sana, demi mencengah kabar agar tidak bocor, dia memutuskan semua kontak dengan dunia luar...”

“Ryan menjelaskannya secara sederhana, “Ada masalah apa Anda mencarinya? Nanti aku akan

meminta Thomas untuk menyampaikan padanya.”

“Tidak apa–apa, anak–anak merindukannya.” Tracy merasa aneh, namun berhubung Ryan sudah

mengatakannya, dia juga tidak enak hati untuk bertanya lebih banyak, “Minta dia telepon Carlos jika ada

waktu.”

“Baik, aku pasti akan menyampaikannya.” Ryan berkata dengan hormat.

“Terima kasih.” Tracy menutup telepon dan berkata pada kedua anaknya, “Kalian sudah mendengarnya,

Papi sedang mengurus sesuatu, tunggu Papimu lebih leluasa, dia akan menelepon kalian.”

“Baiklah.” Carla mengerucutkan bibirnya dan menganggukkan kepala dengan sedih.

“Terima kasih, Mami.”

Carlos tetap merasa ada yang aneh, tapi tidak yakin, hanya bisa melaksanakan perintah Maminya

dengan patuh.