Bab 1183
“Duke, Duke!” Tracy mengenakan pakaiannya sambil membangunkan Duke, “Mereka sudah
menemukan kita, cepat pakai baju.”
“Mmmh–” Duke merespon, namun tidak bangun.
Tracy tidak dapat berkata–kata, hanya dapat meletakkan Tini ke atas sofa terlebih dahulu, dia sendiri
dengan cepat mengenakan pakaiannya.
Seketika, suara di luar semakin dekat.
Tracy buru–buru mendorong Duke: “Duke, bangun...”
Duke terbangun dalam keadaan linglung, melihat wajah cantik Tracy di dekat matanya, jantungnya tiba–
tiba berdetak tidak karuan, kemudian ia tidak dapat menahan dirinya, mengulurkan tangan dan
memeluknya.
“Duke, apa yang kamu lakukan?“.
Tracy panik, buru–buru mengulurkan tangan dan mendorongnya.
Tepat di saat itu juga, pintu terbuka, hampir di saat yang bersamaan, dia tidak sengaja terjatuh ke dalam
pelukan Duke.…
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Ahh!!!”
Maggie yang sudah berjalan sampai di pintu masuk terkejut, buru–buru menutup pintu, kemudian
meminta maaf beruturut–turut, “Maaf, maaf mengganggu kalian, kalian lanjutkan saja!”
Wajah Tracy merah seketika, dia segera mendorong Duke, dan berpindah ke satu sisi untuk merapikan
pakaian.
“Tracy, maaf...” Duke baru merespon, “Aku tidak tahu, kenapa barusan, aku....”
“Sudahlah, cepat rapikan baju.” Tracy mengerutkan kening dan mengingatkannya.
“Oh.” Duke buru–buru bangun dan merapikan baju.
Dengan cepat, keduanya berpakaian rapi, menggendong Tini keluar dari rumah kayu kecil.
Paula segera maju menggendong Tini yang sedang tertidur, lalu mengambil kelinci kecil itu diberikan ke
pengawal di belakangnya.
“Tidak ada apa–apa, ‘kan?” Naomi bertanya dengan suara lembut.
Tracy tidak menjawab, malah menjelaskan kepada Nyonya Besar Louis: “Nyonya Besar, tadi kami
kehujanan, pakaian kami juga basah, jadi....”
“Aku mengerti, aku mengerti.” Maggie tertawa dan memotong perkataan Tracy, “Anak muda, kadang–
kadang tidak dapat menahan diri juga sangat wajar, terlebih lagi kalian akan menikah.”
*Bukan, kami....”
“Sudah, sudah.” Maggie sekali lagi memotong perkataan Tracy, dia tersenyum berkata, “Langit sudah
gelap, anak–anak semua sedang menunggumu, ayo cepat pulang!”
Tracy tidak dapat berkata–kata, juga tidak menjelaskannya lagi, hanya bisa berjalan dan menaiki mobil.
“Tracy!” Duke saat itu baru selesai memakai sepatunya dan mengejarnya, awalnya ingin mengikuti Tracy
naik mobil, tetapi Tracy langsung menutup pintu mobil.
“Duke, kemari.” Maggie menarik Duke naik ke mobilnya, tersenyum dan berkata, “Anak pintar, ada
kemajuan!”
“Apa?” Duke kebingungan.
“Kamu harus lebih semangat, cepat kejar Tracy.” Maggie mengedipkan matanya dengan misterius, “Jika
dikejar dengan benar, dia tidak akan lari!”
“Apa yang Ibu bicarakan? Hatchi—”
Belum selesai Duke berbicara, tiba–tiba dia bersin, kemudian bersin lagi beberapa kali.
“Astaga, kamu flu, cepat pulang ke rumah dan minum obat.” Maggie buru–buru menarik Duke naik ke
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmobil, lalu menyentuh dahinya, “Sudah mulai panas, anak ini, padahal hujan begitu deras.”
“Ibu, Tracy mencari anak, tentu saja aku harus menemaninya.” Duke mengerutkan keningnya dan
berkata, “Terlebih lagi, kalau anak L hilang, bagaimana kita harus mempertanggungjawabkannya??”
“Tidak akan hilang.” Maggie berseru, lalu segera menutup mulutnya setelah berbicara.
“Aku juga merasa tidak akan hilang, tapi anak sekecil itu, tetap harus segera ditemukan, ‘kan?” Duke
berbicara dengan kesal, “Ibu, lain kali menjaga anak harus hati–hati sedikit, gawat kalau benar–benar
terjadi masalah.”
.
“Iya.” Maggie menatap Duke dengan perasaan bersalah, “Tidak disangka, hal kecil ini malah
membuatmu sakit, huh….”
“Hanya flu, tidak masalah.” Duke benar–benar tidak mempermasalahkannya, “Saat kembali nanti, minta
obat pada Tabib Hansen, setelah minum obat sudah tidak apa–apa lagi.”
“Iya, cepat pulang.” Maggie mendesaknya, “Ibu juga punya obat barat, setelah minum akan cepat
sembuh. Kita orang Barat, tidak terbiasa minum obat tradisional.”
“Bibi, ilmu medis Tabib Hansen juga bagus.” Tamara tiba–tiba berbicara, “Kakak sakit karena Nona
Tracy, Nona Tracy pasti akan merasa bersalah, siapa tahu dia nanti akan merawat Kakak.”