We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1205
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1205

“Iya, iya, kami juga ikut kecipratan.” Amanda ikut berbicara sambil tersenyum

* Dan juga aku.” Dixon juga mengangkat gelasnya.

**Tabib Hansen, Dixon, Amanda, terima kasih atas semua yang kalian lakukan pada Tracy, aku akan

mengingatnya scuinur hidup!” Duke berkata sebagai tunangannya, “Aku akan bersulang untuk kalian!”

“Bersulang!”

Beberapa orang mendentingkan gelas, lalu menegukanggurnya masing–masing.

“Hari ini aku senang, tapi aku tidak bisa minum terlalu banyak.” desak Tabib Hansen

“Iya.” Tracy mengangguk, lalu hendak kembali ke tempat duduknya.

***Tracy, Duke, tunggu sebentar.” Pada saat ini. Maggie juga datang sambil membawa segelas anggur,

“Tadi aku tidak berpartisipasi, kali ini aku akan bersulang demi Tabib Hansen bersama kalian!”

“Tabib Hansen, Ibuku bilang...” Duke dengan cepat menerjemahkan.

“Hahaha, Nyonya Besar Louis terlalu sungkan.” Tabib Hansen mengangkat gelasnya sambil tersenyum,

“Aku sudah lama mengganggu di sini, terima kasih atas sambutan Anda, aku yang scharusnya

bersulang pada Anda.”

Duke terus menerjemahkan.

“Semuanya adalah keluarga, jangan sungkan.” Maggie tertawa. “Kemarilah, bersulang, minum segelas

ini, lalu lanjut nonton pertunjukan sulap!”

Saat Maggie berbicara, pelayannya menuangkan anggur untuk Duke dan Tracy.

Pada saat ini, Tracy sudah agak pusing, tapi dia harus bersulang demi Tabib Hansen, jadi tidak bisa

melarikan diri dan hanya mengikuti alur.

Setelah segelas anggur ini, Tracy merasa lebih mabuk dan Tabib Hansen di hadapannya berubah

mnenjadi dua...

“Tracy, apa kamu baik–baik saja?” Duke dengan cepat memapah Tracy.

“Tracy mungkin terlalu banyak minum, bawalah dia pergi makan” Maggie mendesak dengan simpati,

“Jangan biarkan dia minum lagi dan tontonlah pertunjukannya.”

“Oke, Ibu.”

Duke dengan cepat memapah Tracy kembali ke tempat duduknya.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Naomi selalu mengikuti Tracy dari belakang, dia kebingungan, tadi mengira Maggie ingin mencari dasan

untuk membuat Tracy mabuk dan menciptakan kesempatan untuk putranya.

Tapi sekarang sepertinya Maggie tidak ada niat seperti itu.

Sulap semakin menarik dan anak–anak menonton dengan bahagia.

Tracy kembali ke tempat duduknya, minum air dan rasa mabukannya berangsur–angsur hilang.

Di sisi lain, Duke minum anggur lagi, ia yang sudah agak mabuk, menatap Tracy dengan mesra…

Selain itu, semuanya normal, tidak ada hal istimewa yang terjadi.

Naomi ragu dirinya yang terlalu banyak berpikir, tapi ia tetap tidak berani mengendurkan

kewaspadaannya.

Pada saat ini, Tabib Hansen meninggalkan meja lebih awal dan Maggie bangkit berdiri untuk

mengantarnya pergi.

Tracy dan Duke juga bergegas mengantar Tabib Hansen.

Tabib Hansen melambaikan tangan sambil tersenyum: “Aku sudah tua, tidak kuat begadang, kalian

lanjutkan menonton, jangan pedulikan aku, aku kembali dan istirahat sendiri.”

“Bagaimana bisa seperti ini, Anda adalah tamu VIP kami.” Setelah mendengar terjemahannya, Maggie

buru–buru memerintahkan Duke dan Tracy, “Duke, Tracy, kalian antar Tabib Hansen.”

“Baik.”

Duke buru–buru memapah Tabib Hansen dan Tracy juga mengikuti, karena kebetulan dia juga ingin

kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Naomi dan dua pengawal wanita lainnya hendak mengikutinya saat seorang pelayan tiba–tiba berteriak,

“Astaga, Nona Carla, hati–hati!”

Naomi tanpa sadar menoleh ke belakang, Carla awalnya berdiri di depan panggung untuk menonton

pertunjukan, tapi tiba–tiba diundang ke panggung oleh pesulap.

Pengawal Keluarga Moore ingin menghentikannya, tapi Carla sendiri sangat senang dan langsung naik

ke atas panggung.

Naomi bergegas menangani masalah Carla dan berkata kepada dua pengawal wanita lainnya, “Ikuti

Nona Tracy,”

“Baik. Kedua pengawal wanita itu segera menyusul Tracy.

Tracy dan Duke mengantar Tabib Hansen hingga ke gedung kecil di belakang dan setelah memberi tahu

Amanda dan Dixon untuk merawatnya dengan baik, mereka kembali melalui jalan

yang sama.

Tracy merasa agak lelah dan ingin beristirahat.

Duke tidak dalam kondisi yang baik dan tampaknya agak kepanasan dan gelisah.

Bab 1206

“Duke, aku ingin kembali dan istirahat…” Tracy memutuskan untuk kembali ke kamarnya, “Kamu

pergilah, lanjut menonton pertunjukan sendiri.”

“Aku juga ingin istirahat.” Duke mengipas–ngipas dengan tangannya, “Entah kenapa, aku merasa agak

kepanasan.”

“Oke, kalau begitu kita kembali sama–sama saja.”

Mereka berdua kembali ke vila bersama–sama dan setelah naik ke atas, Tracy hendak kembali ke

kamarnya, tapi Duke menghentikannya: “Tracy, aku ingin bicara denganmu.”

“Ada apa, besok baru kita bicarakan saja.” Tracy memegang dahinya dengan lelah.

“Aku khawatir besok aku tidak akan ada keberanian untuk mengatakannya.” Duke merendah dan sedih,

“Aku ingin berbicara denganmu sambil minum…”

Tracy tidak tahan melihatnya seperti ini dan akhirnya setuju: “Baiklah, masuklah.”

Duke mengikutinya masuk ke kamar.

Kedua pengawal wanita dari Keluarga Moore secara tidak sadar ingin mengikuti masuk, tapi dihentikan

oleh pengawal Duke, “Pasangan membahas hal pribadi, tidak baik jika diikuti, ‘kan?”

“Tapi…” Kedua pengawal wanita itu menatap Tracy.

“Kembalilah.” perintah Tracy.

“Baik.” Pengawal wanita dan pengawal Duke semuanya pergi.

Pintu tertutup, Tracy menuangkan dua gelas air, menyerahkan segelas kepada Duke dan duduk di sofa

sambil minum.

“Tracy…” Duke memandang Tracy dengan penuh kasih sayang dan menyatakan dengan penuh

emosional, “Kamu tahu tidak, aku sangat senang kamu bisa menyetujui lamaran pernikahanku. Ini

adalah impian seumur hidupku, hari pernikahan kita akan segera tiba, delapan hari lagi…”

“Duke.” Tracy menyela Duke, mengerutkan kening dan berkata, “Jika kamu hanya ingin membicarakan

hal ini, bicarakan lain hari saja. Aku sangat lelah sekarang dan ingin istirahat.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Akhir–akhir ini kamu sangat dingin padaku. Duke sangat sedih, “Apa karena Daniel akan datang?”

“Bisakah kamu jangan senaif ini?” Tracy agak kesal, “Sudah kubilang sejak awal bahwa aku tidak

mencintaimu, jadi jika kamu harus menikah denganku, kamu harus mempertimbangkannya kembali.”

“Iya, kamu pernah mengatakannya dan aku mengerti…” Duke sangat sedih, “Aku terus bekerja keras

mempererat hubungan, aku kira bisa menggerakkan hatimu, tapi aku menemukan bahwa apa pun yang

aku lakukan, kamu tetap cuek, bahkan semakin dingin padaku…”

Semakin Duke berbicara, ia semakin emosional dan scolil. “Tracy. jujurlah padaku, apa kamu masih

mencintai Daniel? Apa kamu ingin kembali bersama dengannya...”

“Sudahlah! Tracy tidak bisa mendengarkan lagi. “Tidak pantas membicarakannya malam ini. Jika ada

sesuatu, besok kita bicarakan lagi saja.”

Setelah mengatakannya, dia meletakkan gelas dan langsung mengusirnya, “Aku istirahat dulu, selamat

malam!”

“Maat, aku impulsil. Jika aku membuatmu tidak senang, aku minta maaf...”

Duke sangat pengecut di depan Tracy. Meskipun ada nyala api aneh yang membara di tubuhnya

sekarang dan ada hasrat naluriah, dia tetap tidak berani menyentuh Tracy.

“Aku harap tidak mempengaruhi suasana hatimu, aku pergi dulu, sampai jumpa besok.”

Duke bangkit berdiri dan hendak pergi. Pada saat ini, ponsel di atas meja tiba–tiba berdering dan

peneleponnya adalah Daniel.

Tracy tercengang, kenapa Daniel menelepon pada saat seperti ini?

Saat Duke melihat nama ini, dia langsung meledak dan bertanya dengan penuh emosi: “Tracy, kamu

mengusirku hanya demi mengangkat teleponnya? Bukankah kamu bilang bahwa kamu sudah benar–

benar putus dengannya dan tidak akan kembali? Kenapa selarut ini masih telepon?”

*Duke, ada apa denganmu hari ini?”

Tracy merasa ada yang aneh dengan Duke malam ini. Biasanya, dia lembut dan ramah. Bahkan jika dia

menghadapi masalah, dia akan berkomunikasi secara rasional. Kenapa dia begitu berubah–ubah hari

ini.

“Tracy, jangan lupa, kamu adalah tunanganku.” Duke sangat emosional, “Kamu sendiri yang

mengumumkan pernikahan kita di depan publik, kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini.”

“Duke‘, apa kamu minum terlalu banyak?” Tracy tidak bisa berkata–kata, “Aku tidak melakukan apa pun

yang menyakitimu, ‘kan? Kenapa kamu semarah ini?”