We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1364
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1364

Mungkin karena terlalu lelah, Tracy pun tertidur telungkup di sisi Daniel.

Sebelum tidur, dia terus memegang tangan pria itu dan meletakkan telapak tangan pria itu di wajahnya.

Dia berpikir, dengan begini, tangan pria itu tidak akan terasa dingin lagi.

Malam semakin larut, keheningan di dalam ruangan itu begitu mencekik. Kedua orang itu saling

berdekatan dan tidur dengan tenang, seperti kembali ke masa dulu saat mereka saling berdekatan.

Malam ini Daniel bermimpi. Dia bermimpi dia tersesat seorang diri di gurun pasir, dia tidak tahu harus

berjalan ke mana, tidak ada apa pun di sekitarnya, semuanya kabur tanpa ada pencahayaan apa pun.

Sekujur tubuhnya terasa sakit, seperti hancur berkeping–keping, sepertinya penglihatan dan

pendengarannya sudah tidak berfungsi.

Dia ingin meninggalkan tempat ini, tetapi pandangannya kabur dan tidak bisa mendengar apa

pun.

Dia hanya bisa berusaha berjalan ke depan, tetapi di hadapannya bagaikan jurang yang sangat dalam.

Begitu dia melangkah, kakinya langsung terjatuh. Dia hanya bisa mengubah arahnya, tetapi setiap kali

dia mengubah arah, maka semuanya akan menjadi jurang yang sangat dalam…

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Sepertinya ke mana pun dia melangkah, semuanya adalah jalan buntu.

Dia mulai kebingungan, dia tidak rela, tetapi tidak tahu harus bagaimana.

Saat ini tiba–tiba ada sepasang tangan yang terulur, awalnya dia sedikit takut, takut tangan ini akan

mendorongnya ke jurang dalam seperti sebelumnya..

Namun, kali ini tangan itu tidak mendorongnya, tangan itu hanya menggandeng tangannya dengan

lembut dan memandunya berjalan ke arah yang tepat.

Hatinya pun perlahan–lahan tenang, ia berjalan mengikuti tangan ini, perlahan–lahan cahaya pun

terlihat.

Pada saat ini, ada angin kuat yang bertiup dan menerbangkan tangan itu, dia ingin menangkap tangan

itu, tetapi tidak bisa ia gapai.

Daniel terbangun dari mimpi buruknya, dia membuka matanya perlahan–lahan dan menemukan Tracy

sedang menelungkup di sisinya. Salah satu tangan wanita itu memegang lengan bajunya, seperti takut

dia akan menghilang.

Sorot mata Daniel perlahan menjadi lembut, dia mengulurkan tangan untuk mengelus wajah wanita itu

dan menemukan ada jejak air mata di wajah wanita itu, tadi ia menangis…

Apakah bersedih karena dirinya?

Saat Daniel sedang berpikir sembarangan, ada angin yang bertiup. Dia berusaha menyelimuti wanita itu,

tetapi karena tubuhnya yang lemah, gerakkannya pun sangat lambat.

Pada saat ini, Tracy pun terbangun. Dia gemetar dan memanggil nama ‘Daniel‘, lalu dia langsung

gembira dan memegang tangan pria itu tanpa sadar.

Namun, karena terlalu kuat, malah mengenai luka di tangannya sendiri.

Wajahnya menjadi pucat karena kesakitan, lalu dia menengadah dan melihat Daniel yang sedang

menatapnya, dia segera menahan rasa sakitnya dan bertanya dengan lembut, “Kamu sudah sadar? Apa

ada yang tidak nyaman?”

Daniel tidak berbicara, hanya menatapnya dengan tatapan tenang dan lembut.

“Aku akan memanggil Lily datang.”

Tracy bangkit dan bersiap memencet bel, tetapi Daniel tiba–tiba merangkul pinggangnya dan

menariknya ke dalam pelukannya……..

“Daniel, apa yang kamu lakukan?” Tracy langsung meronta, “Lepaskan.”

“Jika kamu ingin aku meninggal di bawah pelukanmu sekarang, maka teruslah bergerak.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Suara Daniel terdengar rendah dan serak.

Benar saja, Tracy tidak berani bergerak lagi dan menelungkup dengan patuh di atas tubuhnya. Tracy

hanya menahan tubuhnya dengan meletakkan tangannya di samping dengan hati–hati, karena takut

akan menekan pria itu.

“Sudah lama tidak memelukmu seperti ini.”

Daniel memeluk Tracy, mencium aroma rambutnya yang menyegarkan, merasa semuanya begitu intim

dan familier.

“Jangan bercanda.” ujar Tracy panik, “Cepat lepaskan aku, kamu masih terluka.”

“Tidak.” Daniel bersikap seperti anak kecil, “Sampai mati pun tidak akan kulepaskan!”

“Daniel…”

Tracy ingin memarahinya, tetapi dia malah terisak saat membuka mulutnya. Rasa sedih

bergejolak di dadanya, bagai ombak yang bergemuruh. Matanya pun langsung basah.

“Kenapa kamu harus mendorongku?” tanya Tracy terisak, “Apa kamu tahu, darahmu mengalir sangat

banyak, semua pakaianmu menjadi merah, semuanya ketakutan.”

“Bagaimana denganmu? Apa kamu juga ketakutan?”

Daniel mencium rambut wanita itu dengan bersemangat, dia sangat suka perasaan saat memeluk

wanita itu seperti ini, sangat menyukainya…