Mendengar kata–kata ini, hati Tracy bergetar, ia tidak bisa mengendalikan emosinya lagi, menempel di
tubuhnya, menangis dengan tersedu–sedu…
Daniel memejamkan mata dengan lemah, mengulurkan tangan, memeluknya dengan lembut.
Sebenarnya dia tahu, dia sudah tahu sejak awal…..
Mereka hanya tidak membocorkan satu sama lain.
Daniel tidak ingin membuatnya khawatir, Tracy juga tidak ingin membuat Daniel tidak tenang, jadi
mereka berdua menyembunyikannya karena mempertimbangkan satu sama lain…
Namun pada saat ini, Daniel tiba–tiba mengerti, kekhawatiran dia yang dulu itu adalah sesuatu yang
tidak perlu dia khawatirkan, dia takut Tracy akan tinggal hanya demi anak–anak, tinggal di sisinya karena
tanggung jawab, namun sekarang dia baru mengerti, Tracy memang mencintainya.
Air mata Tracy telah membasahi kerah baju Daniel, suara tangisannya yang sedih, air matanya yang
hangat, semua itu membuktikan bahwa Tracy mencintainya….
Daniel jelas–jelas tidak tega padanya, tetapi tampak senyuman hangat di bibirnya.
Karena, dia tiba–tiba merasa kehidupannya sudah sempurna.
Memiliki puncak karier, anak–anak yang menggemaskan, juga ada orang yang mencintai secara
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmendalam satu sama lain, yang dia inginkan, sudah dimiliki semua…
Satu–satunya penyesalan, mungkin adalah tidak bisa menemaninya hingga tua.
Sekarang dipikir–pikir, tetap merasa sangat disayangkan.
Setelah menangis dalam waktu yang sangat lama, barulah Tracy berhenti menangis, dia menempelkan
wajahnya di bahunya, tangannya meraba–raba di samping, menarik setumpuk tisu untuk menyeka ingus
dan air matanya, kemudian pelan–pelan menengadahkan kepala…..……
“Hehe!” Daniel melihat tampangnya yang menyedihkan itu, tertawa ringan, “Jelek!”
“Kamu yang jelek!”
Tracy berbalik badan untuk menyeka ingus dan air matanya, ia masih terisak.
“Bodoh!” Daniel menatapnya, matanya penuh dengan kasih sayang yang lembut, “Pergilah mandi.”
“Ya.”
Tracy pergi ke kamar mandi untuk mandi, memegangi rambutnya yang panjang, keluar dengan
terbungkus handuk, tidak menyeka apa pun, langsung masuk ke dalam selimut, menempelkan tubuhnya
ke tubuh Daniel yang panas dengan hati–hati.
Daniel mengulurkan tangan untuk merangkul bahunya, membawanya ke dalam pelukannya, begitu
menundukkan kepala sudah bisa mencium dahinya.
1
Tracy seperti seekor kucing yang meringkuk dalam pelukannya, lembut dan patuh, sekarang dia tidak
bisa melakukan apa pun, hanya bisa menemani Daniel seperti ini, merasakan detak jantungnya, dia baru
bisa
merasa nyata.
Pada saat ini, mereka berdua tidak berkata apa–apa, hanya memeluk satu sama lain dengan diam,
menikmati ketenangan sesaat…
“Aku menginginkanmu~” Daniel merasakan tubuhnya yang kecil dan lembut bergesekan ke sana kemari
di tubuhnya, tidak terelakan ada sedikit gelisah.
“Tidak boleh.” Kali ini Tracy sangat serius, “Kamu melakukan terlalu banyak tadi malam, makanya hari ini
kamu…”
Begitu buka mulut, suaranya tercekat lagi.
“Tidak ada hubungannya dengan ini, bodoh!”
Tangan Daniel meraba–raba tubuhnya dari atas ke bawah, kulitnya sangat halus, rasa sentuhan indah
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmitu membuat hatinya tergerak.
“Jangan sembarang bergerak lagi…..…..” Tracy menengadah dan mencium dagunya, “Cepatlah tidur!”
“Bagaimana aku bisa tidur seperti ini?” Daniel menggigit daun telinganya, telapak tangannya yang panas
meraba–raba tubuhnya, “Panggil aku suamiku!”
“Suamiku!” Tracy memanggilnya dengan patuh, suaranya lembut dan menawan.
“Panggil sekali lagi!”
“Suamiku, suamiku~~”
“Istriku yang penurut!” Daniel menundukkan kepala ingin menciumnya, tetapi Tracy sedikit tegang, ia
menahan dadanya dengan panik, “Suamiku, tidak boleh, kesehatanmu……”
“Hanya mencium saja……”
Daniel mencium dahi, mata, pipi, dan juga bibirnya, meninggalkan bekas di tubuhnya……
Tracy menempelkan tubuh ke dalam pelukannya, menerima ciumannya yang lembut.
Ketika mencium sampai di daun telinganya, ia pun berbisik di samping telinganya: “Ingat, kamu adalah
milikku selamanya, walaupun suatu hari nanti aku meninggal, kamu juga tetap milikku…….”
“Ya~” Tracy menganggukkan kepala dengan berlinang air mata, dia sudah tidak berdebat dengannya
tentang topik hidup dan mati, melainkan menuruti semua perintahnya, asalkan dia menginginkannya,
asalkan dia gembira, dia bersedia melakukan apa pun.