We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1656
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1656

“Seharusnya tidak akan secepat itu.” Dewi masih meracik obat, “Kamu jangan terburu-buru.”

“Biarkan aku mencobanya.....” Daniel sangat bersikeras.

“Baiklah.”

Dewi juga tidak basa-basi, langsung mendorong Daniel dengan kaki, gerakannya sangat kasar.

“Bisakah kamu......”

Daniel belum selesai bicara, malah sudah terjatuh, tubuhnya terhempas di ranjang kayu, ia merintih kesakitan.

“Aku sudah bilang tidak secepat itu.” Dewi sama sekali tidak peduli padanya, terus meracik obat.

“Kamu begitu tidak sabar, bagaimana bisa menjadi dokter?”

Daniel berbaring di ranjang kayu, hatinya marah dan kesal.

“Omong kosong, aku juga bukan dokter biasa.” Dewi malas memedulikannya.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Daniel tahu bahwa tidak ada gunanya minta bantuannya, harus mencobanya sendiri, tapi punggung dan

pinggangnya tidak bertenaga, tubuhnya juga kaku, sama sekali tidak bisa duduk.....

Dewi juga tidak memedulikannya, terus meracik obat di samping.

Daniel terus mencoba untuk duduk. Setelah mencoba beberapa kali, tubuhnya benar-benar bangkit sedikit, tapi

sebelum bisa duduk, dia terjatuh dengan keras lagi.

Tapi dia tidak menyerah, terus mencoba dan berusaha keras......

Setelah mencoba berkali-kali, akhirnya saat dia hendak terjatuh lagi, ada sesuatu yang berbulu menahannya

dari belakang.

Dia terkejut, lalu menoleh ke belakang. Ternyata itu adalah serigala tua yang lumpuh.

Serigala tua berbaring di belakangnya, menggunakan tubuhnya sendiri untuk menahan punggung Daniel,

membantunya untuk duduk.

Daniel segera memanfaatkan bantuannya, tapi tubuhnya masih tidak bertenaga, terjatuh lagi. Kali ini menindih

di atas tubuh serigala tua, tidak terjatuh seperti sebelumnya, maka tidak begitu sakit lagi.

Dia tidak menyerah, mencoba lagi......

Tapi sekarang, Carlos belum diselamatkan, dia sama sekali tidak bisa menghentikan semua hal ini.

“Nona Tracy......” Pada saat ini, Naomi datang dengan tergesa-gesa, berkata dengan penuh semangat, “Aku baru

saja menerima telepon dari Paula. Ryan sudah sadar.”

“Benarkah?” Tracy terkejut, “Begitu cepat!!!”

“Ya. Aku juga tidak menyangka Ryan bisa sadar secepat ini.” Naomi sangat senang sampai hampir menangis,

“Sekarang dia masih sangat lemah, tapi bisa mengayunkan tangan dan berbicara denganku di panggilan video.”

“Bagus sekali.” Tracy menepuk pundaknya, “Kamu cepat pulang, dia paling membutuhkanmu di saat ini.”

“Tidak bisa. Jika aku kembali, bagaimana dengan Anda?” Naomi tidak tenang.

“Masih ada Anne di sisiku, dia bisa menjagaku.” Tracy mendesak, “Kamu cepat pulang. Kebetulan bisa bertanya

pada Ryan tentang situasinya sebelum koma, lalu pergi berkomunikasi dengan polisi, lihat apakah ucapan Ryan

bisa dijadikan bukti untuk menuntut Billy.”

“Mengerti. Aku akan kembali sekarang.”

Naomi berlari dengan cepat, bisa dilihat betapa bersemangatnya dia.

Tracy melihat sosoknya, merasa senang untuknya. Sekarang semuanya sudah siap, hanya kurang kekuatan

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

untuk maju.....

Asalkan Carlos selamat, segalanya akan mudah.

Hanya saja, tidak tahu bagaimana keadaan Daniel sekarang?

Dengan adanya bantuan Tabib Dewa, Ryan telah sadar dalam waktu yang begitu singkat. Bagaimana dengan

dia? Apakah sekarang sudah pulih?

“Ternyata resep Tabib Hansen sungguh manjur!”

Di dalam hutan, Dewi sangat gembira saat melihat pergelangan tangan Daniel bisa diregangkan meskipun agak

kaku, “Baru dipakai satu hari, tangan sudah bisa digerakkan.”

“Aku merasa tubuhku tidak sekaku sebelumnya.”

Daniel sangat bersemangat, mencoba menggerakkan lengan. Meski agak sulit, tapi ada harapan.

“Bagus sekali.” Dewi sangat puas saat melihat mahakaryanya sendiri, “Malam ini tambah lebih banyak dosis,

mungkin besok tanganmu sudah bisa diangkat.”

“Coba papah aku, aku mau coba apakah bisa duduk.”