Bab 1993 Orang Gila
“Apa yang kamu inginkan sebenarnya??”
Dewi tahu, menjelaskan padanya sekarang juga tidak ada gunanya, jadi dia langsung menanyakan tujuannya.
“Aku sudah bilang, aku ingin kamu membayar nyawa!!!!!”
Denny mengucapkan kata demi kata dengan aura ingin membunuh.
“Polisi Swedoland masih tidak cukup hebat ya, masih ada beberapa bom tersembuyi di dalam panti asuhan,
mereka bahkan tidak bisa menemukannya. Kalau suasana hatiku tidak baik, mungkin akan muncul ledakan
kedua kalinya di panti asuhan, ketika itu terjadi, bukan hanya ada beberapa anak-anak saja yang terluka.”
“Dasar gila, gila!!!!!”
Dewi berteriak marah, ia hampir melompat dari tempat tidurnya...
“Ini juga disebabkan olehmu.” Denny bersikap santai, “Kalau Tania-ku masih hidup, bagaimana. mungkin aku
bisa jadi seperti ini?
Dia sangat kesepian sendirian di surga, dia butuh beberapa teman kecil untuk menemaninya, tentu saja,
termasuk kamu kakak baik hatinya....”
“Kamu ...."”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Cepat keluar dan temui aku, kalau tidak, aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi nanti. Ingat, datang
sendiri, kalau kamu bawa orang lain, bawa satu, maka aku akan membunuh satu
anak!”
Setelah Denny mengatakan hal ini, dia langsung menutup teleponnya.
Dewi yang mendengar nada sibuk telepon, hatinya terasa rumit tidak bisa diungkapkan....
Dia tahu, Denny adalah orang yang sanggup melakukan hal apapun, walau dia berada di kota Bunaken, tapi dia
masih bisa meledakkan panti asuhan di Swedoland, jelas dia punya kaki tangan dan sudah punya persiapan.
Jika tidak berkompromi sekarang, takutnya benar-benar akan terjadi sesuatu pada anak-anak itu ....
Tapi, jika dia keluar dari vila ini, keluar dari perlindungan keluarga Moore, keselamatannya tidak akan terjamin
lagi..
Tapi, sekarang tidak ada waktu untuk memikirkan semua ini, dia tidak bisa membiarkan sesuatu
terjadi di panti asuhan.
Memikirkan semua ini, Dewi segera mengganti pakaian, dan keluar dari balkon....
Sejak terakhir kali keberadaan Denny terungkap dan menyebabkan polisi mengejarnya, dia tidak muncul lagi
disekitar.
Sonny dan yang lainnya masih melakukan tindak pencegahan, tapi karena hari ini Jeff ingin membawa tabib
Hansen turun bukit, Sonny mengutus beberapa orang ke rumah sakit untuk membicarakan masalah operasi, jadi
orang yang ada di Vila menjadi lebih sedikit,
Keterampilan Dewi memang biasa saja, tapi untuk kemampuan melarikan diri, dia adalah yang terbaik, dengan
sangat cepat dia menghindari pandangan para pengawal dan menyelinap keluar
dari vila....
Setelah melarikan diri ke tempat yang berjarak 1 km dari vila, dia melihat sekeliling, dan tidak melihat ada
bayangan dari Denny. Denny hanya menyuruhnya untuk keluar menemuinya, tapi tidak mengatakan bertemu
dimana....
Dewi sekarang juga tidak tahu harus kemana.....
Ketika sedang berpikir, ponselnya tiba-tiba bergetar, dia mengira Denny yang meneleponnya, dengan segera dia
menjawab, “Halo!”
“Dewi, ini aku.” Terdengar suara Bibi Lauren dari telepon, dengan nada mendesak, “Kamu tidak apa-apa, ‘kan?
Tidak kemana-mana, ‘kan?”
“Aku...” Dewi tidak ingin membohonginya, tapi juga tidak ingin kena marah, jadi dia hanya mengalihkan topik
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmpembicaraan, “Bibi Lauren, apa terjadi masalah di panti asuhan? Anak-anak baik-baik saja, “kan?”
“Lessi 003 terluka agak parah, sedang diselamatkan, sedangkan beberapa anak-anak lainnya baik- baik saja...
Bibi Lauren tidak bertele-tele dan langsung mengatakan situasinya, “Pasti Brandon yang memberitahumu ya?
Dia benar-benar tidak bisa jaga omongan.”
“Kalau ada masalah memang sudah seharusnya memberitahuku, kalau tidak, aku akan khawatir....”
“Dewi, dengarkan aku, Denny melakukan begitu banyak hal, semuanya untuk memancingmu, jangan sampai
tertipu olehnya. Kamu jangan sampai keluar dari perlindungan keluarga Moore ...."
“Bibi Lauren, aku....”
Sebelum Dewi menyelesaikan perkataannya, sebuah suara tembakan datang dan langsung mengenai ponsel
Dewi.
Telinga Dewi bahkan sampai mati rasa, tangan kanannya tergores peluru dan mengeluarkan banyak darah....
Dia tanpa sadar berbalik dan melihat, tidak jauh, terparkir sebuah mobil, di dalam mobil ada seseorang, dia
adalah Denny!
Dia seperti serigala dalam kegelapan, menatapnya dengan mata tajam....
Pistol di tangannya mengarah padanya, dengan dingin memberi isyarat agar Dewi masuk ke dalam mobil.
510