Bab 2228 Datang Mengunjungi
“Ya, ayo makan bersama.” Dewi menyapa Mina.
Mina menyapa Bibi Lauren dengan sopan, lalu duduk di sebelah Dewi.
Bibi Lauren menyadari bahwa Mina terus memakai carbud.
“Kalian jangan membohongiku. Sistem alarm peringatan di rumah begitu heboh. Kalian bilang tidak ada
masalah? Siapa yang percaya?” Sammy menerobos masuk dengan menggebu-gebu dan sangat panik, “Nona
Dewi, kamu tahu kondisi Lorenzo, ‘kan? Cepat katakan, sebenarnya bagaimana kondisinya sekarang?”
“Paman Sammy, apa sudah sarapan?” Dewi menyapa dengan tenang, “Kalau belum, ayo duduk makan
bersama.”
“Di saat seperti ini, masih bisa makan?” Sammy sangat emosi hingga wajahnya memerah, “Sebenarnya, apa
kamu tahu keseriusan masalah ini....
“Tuan.” Bibi Lauren memotong perkataannya, lalu berkata dengan tidak senang, “Pagi-pagi begini, kamu
langsung masuk dan berteriak pada Dewi. Sebenarnya, apa kamu tidak punya sopan santun?”
“Siapa kamu?” Sammy memelototi Bibi Lauren dengan emosi.
“Ini kerabat Nona Dewi.” Nola memperkenalkan dengan suara kecil.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Masih belum menikah ke keluarga ini, kamu sudah membawa kerabatmu untuk tinggal di sini. Kamu mengira di
sini tempat pengungsi?”
Sammy berseru marah tanpa sungkan.
“Kamu ...."”
“Pengawal!” Dewi langsung memanggil pengawal, “Usir dia keluar.”
“Uh...” Sonny tertegun, lalu segera berkata, “Baik!”
Dia membuat gerakan tangan, lalu beberapa bawahan pun menyeret Sammy keluar.
“Apa yang kalian lakukan?”
Sammy sungguh tidak menyangka Dewi begitu berani, berani bersikap seperti ini padanya meski Lorenzo tidak
ada. Dia pun berteriak marah, “Kalian berani bersikap seperti ini padaku, apa kalian gila? Ini rumah Keluarga
Moore, bukan Keluarga Dewi...”
Sayangnya, tidak ada orang yang memedulikannya. Sekarang semua orang hanya mendengarkan
Dewi.
Sammy diusir keluar. Saat mau menerobos masuk lagi, dia malah dihadang oleh pengawal.
Dia luar biasa emosi, berteriak akan memberitahukan masalah ini pada Lorenzo, juga bilang Dewi bersikap
sangat arogan, belum menikah ke keluarga ini, malah sudah menganggap dirinya sebagai nyonya rumah.
Dewi mengerutkan keningnya. Sonny tahu Dewi sudah kesal, maka dia keluar untuk mengusir Sammy pergi
dengan cara apa pun.
“Bibi Lauren, jangan memedulikan mereka.” Dewi menuangkan susu untuk Bibi Lauren.
“Siapa orang itu? Begitu arogan,” tanya Bibi Lauren.
“Pamannya Lorenzo.” Dewi berkata, “Sekarang hanya tersisa satu kerabat itu di Keluarga Moore, benar-benar
menyebalkan.”
“Pfit .... Bibi Lauren hampir menyemburkan susu yang dia minum. “Dia anggota Keluarga Moore, kamu langsung
mengusirnya begitu saja?”
“Benar, Nona Dewi.” Mina tak berdaya, “Kemarin Pangeran berbicara begitu banyak dengan Nona, maksudnya
Nona harus bicara baik-baik dengan mengeluarkan aura tegas Nona, lalu memperlakukan mereka dengan baik.
Kalau orang itu menindas Nona, barulah Nona....
“Dia datang membuat onar!” Dewi memotong perkataan Mina, “Siapa yang bisa sabar berbicara baik-baik
dengannya? Membuang-buang tenaga saja.”
“Uh....” Mina tidak bisa membalas kata-kata itu. Akhirnya dia mengerti, perkataan Pangeran pada Dewi semalam
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsunggubh sia-sia.
Dewi sama sekali tidak bisa sabar berbicara baik-baik dengan orang. Dia terbiasa menyelesaikan masalah
dengan cara sederhana dan kasar. Kalau mau dengar, dengar saja. Kalau tidak mau, seret keluar.
Bibi Lauren tidak bicara apa-apa, dia juga tahu cara Dewi ini tidak bagus. Namun, dia semakin tahu bahwa sifat
Dewi ini tidak bisa diubah.
Tidak peduli cara apa pun yang dia gunakan, yang penting bisa menyelesaikan masalah.
“Nona Dewi, ada yang datang lagi....”
Mina masih ingin menasihati Dewi. Namun, saat ini Winston Young dan Michael Henderson datang. Di tengah
perjalanan, mereka berdua seharusnya bertemu dengan Sammy yang diusir keluar. Jadi, begitu masuk, mereka
tidak ribut dengan teriak-teriak, melainkan bersikap sangat baik.
“Nona Dewi, kabarnya terjadi sesuatu pada Tuan Lorenzo, Apa kamu tahu kabarnya?
Winston bertanya dengan sopan.
“Sekarang masih belum tahu dengan jelas.” Dewi berkata secara sederhana, “Semalam Jeff
2/3
membawa orang-orang ke sana. Kalau ada kabar, dia akan memberitahuku.”