Bab 568
“Omong kosong apa yang sedang kamu katakan?” Tuan Besar mengerutkan keningnya dengan
maralı, “Berita pertunanganmu dan Linda sudah diumumkan, tanggal pertunangan juga sudah 1.
ditetapkan.”
“Batalkan saja.” Daniel menolak, “Lagipula bukan aku yang menentukan!”
“Kun....” Wajah Tuan Besar memucat karena marah, “Kamu sudah gila ya? Apa kamu tidak mengerti
situasinya? Keluarga Moore sudah masuk ke pasar lokal, kamu juga berselisih dengan bibimu,
posisimu icrancam dari luar dan dalam. Jika Keluarga Linda dan Keluarga Garcia bergabung dengan
keluarga Moore, iru akan membawa dampak buruk bagi kita, kamu sadar tidak?”
“Keluarga Garcia sudah bergabung dengan Keluarga Moore.” Daniel berkala dengan pelan.
“Apa? Kamu yakin?” Tuan Besar ketakutan hingga pucat.
“Yakin.” Daniel menganggukan kepala, “Stanley sudah mengumumkan, dalam waktu dekat ini dia akan
menikah dengan Garcia, Kekuarga Garcia secara otomatis akan bergabung dengan keluargii Moorc,
kedua keluarga ini akan membentuk sebuah aliansi yang akan mengambil Wilayah Baron.”
“Jika seperti ini, kamu lebih tidak bisa membatalkan pernikahan dengan Linda.” Tuan Besar
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmengerutkan keningnya, “Jika tidak...”
“Sudah dibatalkan.” Daniel memberikan serangan kepadanya sekali lagi.
“Tuan...” Sanjaya tidak sanggup menghalangi Daniel, ia ingin Danicl membicarakan masalah ini nanti
saja, bagaimanapun juga, Tuan Besar baru saja sadar, namun Daniel sudah terlanjur
mengucapkannya keluar.
“Apa yang kamu katakan?” Tuan Besar membelalakan matanya terkejut.
“Sudah dibatalkan pagi ini.” Daniel berkata dengan tenang scakan sedang membela keadilan, “Aku
tidak perlu menceritakan detailnya padamu, aku takut kamu tidak bisa menerimanya...”
“Dasar anak yang tidak berbakti!!!”
Tuan Besar terbakar api amarah, ia mengambil gelas air di sampingnya, lalu melemparkannya ke
lubuh Daniel.
Daniel secara refleks menghindar, gclas terlempar mengenai lantai dan hancur berkeping–keping,
Petugas yang berjaga di luar terkejut mendengar suara gelas pecah.
Thomas dan Ryan saling berpandangan, raut wajah mereka penuh kecemasan.
“Tadi kamu memujiku punya kompetensi, sckarang kamu memakiku tidak berbakti.” Daniel bergumam
tidak senang.
“Kamu sengaja membuatku marah!!!”
“Tuan Besar marah hingga wajahnya memucat, ia memegangi dadanya yang naik dan turun akibat
kesuliran bernapas.
“Tuan besar, tenanglah, tenanglah.” Sanjaya bergegas menekan dadanya, “Anda baru saja sadar, tidak
boleh terlalu emosi.”
“Cepat hirup selang oksigen.”
Perawat dengan cepat memberikan Tuan Besar selang oksigen.
Tuan Besar dengan cepat kembali tenang, wajalinya yang tadinya membiru berangsur–angsur kembali
normal, namun alisnya terus berkerut.
Sanjaya takut jika Danicl tcrus mclanjutkan pembicaraan ini. Tuan Besar akan semakin cmosi. Ia
mengingatkan Daniel dengan hati–hati: “Tuan Daniel, sebaiknya Anda bawa tuan dan nona muda
pulang dulu ke rumah, tunggu beberapa hari kemudian sampai kondisi Tuan Besar stabil, baru datang
lagi.”
“Oh, baiklah.” Daniel menatap Tuan Besar, “Kakek, kalau begitu aku pergi dulu?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kamu mau pergi kemana? Berdiri menghadap kc dinding, intropeksi kembali perbuatanmu.” Tuan
Besar marah dengan menggebu–gebu.
Daniel tidak membantah, ia dengan patuh berdiri menghadap ke dinding, persis seperti anak kecil yang
sedang dihukuin.
Dia sangat mengenal karakteristik Tuan Besar, jika masalah belum sepenuhnya terselesaikan, ia tidak
akan membiarkannya pergi.
Setclah beberapa lama kemudian, Tuan Besar baru sepenuhnya tenang, ia menunjuk Daniel dengan
maralı: “Balik badan!”
Daniel dengan patuh membalikkan badan, dan menatapnya dengan tenang.
“Katakan dengan jujur, apa yang sebenarnya kamu inginkan?” Tuan Besar bertanya sambil
memegangi dadanya, “Sejak umur 6 tahun, kamu sudah mendapat pelatihan pasukan khusus. Selama
dua puluh tahun lebih kamu tidak pernah seceroboh ini, kenapa sekarang kamu mengambil tindakan
tanpa mempertimlangkan situasi secara keseluruhan? Apa yang kamu pikirkan?”
“Aku tidak bisa menikahi wanita yang tidak aku cintai, terlebih lagi, wanita ini tidak jujur dan
temperamennya buruk. Jika aku menikahinya, setiap hari ia akan membuatku kesal, kedepannya aku
tidak akan punya motivasi untuk mengembangkan bisnis. Coba Anda pertimbangkan dari segi ini,
sebenarnya ini juga akan mempengaruhi masa depan, kan?”
Daniel menggunakan logika yang masuk akal saat memberikan penjelasan ke Tuan Besar.