Menantu Dewa Obat
Bab 1113
Begitu mendengar nama Subroto, semua orang yang ada di keluarga Shu merasa sangat gembira sekali.
Ini benar–benar orang yang hebat!
Meskipun aset pribadi Subroto dan Ryan tidak berbeda jauh.
Namun, Ryan dan Subroto itu tidak bisa dibandingkan.
Bagaimanapun juga, Subroto berasal dari keluarga terpandang dan kepala keluarga Voldram yang sebelumnya juga
merupakan salah satu anggota dari kesepuluh keluarga terpandang.
Sedangkan Ryan, dia hanya sendiri dan kekuatannya jauh lebih rendah daropada Subroto.
Karena Chloe dan Subroto sudah menjadi besan maka hal ini benar–benar membuat semua anggota keluarga Shu
merasa bahagia.
Tommy mengangguk – anggukkan kepalanya dengan penuh semangat, “Chloe, kau memang benar–benar tidak
mengecewakan aku!”
“Aku tak pernah menyangkan kalau keturunan dari keluarga Shu kitab isa menikah ke dalam keluarga Voldram!”
“Ini adalah hal yang luar biasa sekali. Dengan adanya dukungan dari keluarga Voldram maka keluarga Shu kita
bukan lagi keluarga biasa.”
“Chloe, kau benar–benar membawa berkah untuk keluarga kita!”
Semua orang mengangguk dengan penuh semangat.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtChloer juga merasa cukup bangga. Dia tersenyum sambil melambaikan tangannya: “Ini kan hanya masalah
sepele.”
“Sudahlah, pa, ayo kita masuk dulu.”
Tommy menganggukkan kepalanya.
Dia melirik Ryan lagi dan tiba–tiba bertanya, “Chloe, sedang apa si Ryan itu disini?”
Semua orang di keluarga Shu langsung menoleh dengan penuh semangat.
Chloe: “Aku dengar dari Ryan sih katanya nanti akan ada seorang pria terpandang yang akan kesini hari ini.”
Semua orang dalam keluarga Shu langsung terkejut.
“Pria terpandang seperti apa hingga Ryan sendiri yang harus keluar untuk menyambutnya?”
Semu aorang langsung berseru.
Chloe mengedikkan bahunya namun dia tidak menanyakannya. Padahal sebenarnya dia jauh lebih penasaran
dibandingkan dengan orang lain.
Namun, mereka juga tidak menunda waktu karena si pelayan sudah datang unguk mempersilahkan mereka
masuk.
Menurut pelayan, pria terpandang ini akan segera tiba dan mereka tidak ingin tetap berada disini agar tidak
merusak pemandangan.
Tidak lama setelah anggota keluarga Shu masuk ke dalam ruangan VIP tampak sebuah Porsche Panamera yang
melaju perlahan ke lobby pavilion Maple.
Begitu melihat mobil ini, ekspresi Ryan langsung menjadi lebih hormat.
Dia segera berlari mendekat untuk membuka pintu mobilnya bagi mereka sambil membungkukkan badannya dan
berkata, “Tuan Lee, nona Shu, kalian sudah tiba.”
Yang berada di dalam mobil adalah Reva dan Nara.
Dan tentu saja, ada Reina juga!
Dan pengemudinya adalah Tiger!
Nara sudah pernah bertemu dengan Ryan di waktu lalu dan tahu kalau dia adalah orang kaya di
kota Carson.
Begitu melihat Ryan yang sikapnya tampak begitu sopan membuat dia terkejut, “Tuan Steirn, kau ini… ini?”
Dengan cepat Ryan tertawa dan berkata, “Nona Shu, aku dengar kau dan tuan Lee hendak datang untuk makan
malam disini jadi aku sengaja datang ke sini untuk membantu kalian mengaturnya dulu.”
“Kalau ada sesuatu yang masih kurang, kalian berdua bisa langsung katakan saja kepadaku dan aku akan
membantu kalian menanganinya.”
Nara menjadi semakin terkejut, mengapa orang kaya seperti Ryan mau memperlakukan mereka dengan sangat
hormat?
Hanya Reva dan Tiger yang tahu alasan dibalik hal ini.
Ryan mempunyai sebuah hotel berbintang lima yang berada di kota Carson dan hotel ini merupakan hotel yang
sangat menguntungkan.
Hotel ini terletak di sekitar Cranberry Mall.
Dengan kata lain, sekarang mall ini adalah milik Reva.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Si Ryan ini hanyalah seorang pengusaha, kesepuluh keluarga terpandang itu juga pasti akan membela Reva jadi
bagaimana mungkin dia bisa merasa tidak puas sedikitpun?
Selama dua hari ini, dia telah mencari kesempatan untuk mengunjungi Reva.
Namun, mau bertemu dengan Tiger saja sangat susah apalagi dengan Reva?
Hari ini, ketika tahu bahwa Reva akan pergi ke Paviliun Maple untuk makan malam, dia menjadi gembira sekali dan
hampir mau gila saja rasanya. [
Dia langsung membatalkan semua jadwal dia hari ini dan tadi pagi langsung datang kesini untuk bersibuk ria dan
mempersiapkan semuanya setelah itu dia menunggu disini untuk menyambut
Reva.
“Tuan Steirn, sudah merepotkanmu!”
Reva tersenyum kecil.
Setelah dipuji oleh Reva, Ryan merasa nyaman lalu dengan cepat berkata, “Tuan Lee, jangan berkata seperti itu.”
“Kalian berdua bisa datang ke tempatku saja sudah benar–benar merupakan suatu kehormatan untuk toko kecilku
ini!”
“Ini semua memang sudah seharusnya aku lakukan!”
Setelah mengatakan itu lalu dia menoleh kepada pelayannya: “Kenapa kau masih diam saja?”
“Cepat bantu tuan Lee memarkirkan mobilnya.”
“Tuan Lee, nona Shu, silahkan!”