We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 873
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Menantu Dewa Obat

Bab 873

Reva mendengus dengan dingin: “Ucapanmu sangat benar. Aku memang tidak bisa memusnahkan keluarga

Permana-mu.“

“Namun, bagaimana kalau kepala keluarga Permana-mu diganti?”

Ekspresi Anthony langsung membeku.

Persis seperti apa yang dikatakan Reva. Kalau keluarga Permana tidak dimusnahkan namun diganti dengan kepala

keluarga yang baru maka kesembilan keluarga terpandang lainnya juga mungkin tidak akan ikut campur dalam

masalah ini.

Setelah terdiam untuk beberapa saat lalu Anthony menggertakkan giginya dan berkata, “Tuan Lee.. ke.. keluarga

Permana kami mengakui kesalahan kami atas masalah ini.”

“Kau bisa memberitahu kami bagaimana kau ingin menyelesaikannya. Keluarga Permana kami tidak akan

membantahnya.”

“Namun, Ramiro adalah pewaris keluarga Permana, dia… dia benar – benar tidak bisa berlutut…”

Kali ini, Anthony benar – benar mengalah.

Namun, Reva menggelengkan kepalanya: “Tidak, dia tetap harus berlutut!”

Wajah Anthony memucat. Ini adalah jalan buntu.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Reva tertawa kecil: “Kau juga tidak perlu khawatir!”

“Permintaanku sama sekali tidak berubah. Apa keluarga Permana-mu tidak bisa membelok sedikit?”

“Paling paling keluarga Permana mencari pewaris lainnya saja, kan?”

Anthony tercengang sejenak. Ide macam apa ini?

Namun, dia segera tersadar kembali.

Sepertinya ide ini boleh juga.

Kalau dilihat dari situasinya, sepertinya Ramiro benar – benar telah menyinggung seseorang dengan sangat parah

malam ini sehingga mau tak mau Reva harus membereskannya,

Dalam keadaan seperti itu, keluarga Permana pasti sudah tidak dapat membela Ramiro lagi jadi mereka hanya bisa

mengganti pewaris keluarganya.

Kepala keluarga mereka memiliki tiga orang anak laki Jaki. Kalau Ramiro tidak bisa menjadi ahli warisnya, masih

ada dua anak laki laki lagi yang siap menggantikan posisinya, kan?

Terpikir akan hal ini lalu dia langsung berkata, “Tuan Lee, ma… masalah ini sangat penting. Aku harus

membicarakannya dulu dengan kepala keluarga kami.”

Reva mengibaskan tangannya: “Sesukamu!”

Ramiro panik. Apa posisinya sebagai ahli waris akan digantikan?

“Paman ketiga, paman ketiga…” teriak Ramiro dengan terburu

buru.

Sayangnya, Anthony bahkan sama sekali tidak menggubrisnya. Dia membalikkan badannya dan berjalan keluar

untuk menelepon.

Robin ingin mengikutinya tetapi langsung dihentikan.

Dia tampak pucat, gemetaran dan penuh dengan ekspresi keputusasaan dan penyesalan.

Dia tahu bahwa kali ini dia sudah tamat. Posisinya sebagai ahli waris sudah hilang dan setelah pulang pun dia masih

tetap akan dihukum.

Kali ini, dia benar benar telah membuat masalah yang sangat besar!

Kalau saja dia tahu sejak awal akan menjadi seperti ini, dia pasti tidak akan pernah mengganggu Nara.

Tidak lama kemudian, Anthony kembali.

Dia melirik Ramiro lalu dengan nada dingin berkata, “Ramiro, papamu telah memutuskan bahwa adikmu yang akan

mengambil alih posisi ahli waris keluarga Permana!”

“Sekarang, kau pergi berlutut dan bersujud seita meminta maaf kepada tuan Lee!”

Ramiro menggigil dan merosot di lantai.

Dia yang baru saja diangkat menjadi ahli waris dan belum sampai satu bulan sudah harus kehilangan

posisinya?

“Paman ketiga, bagaimana.. bagaimana bisa seperti itu?”

“Aku adalah anak sulung. Bagaimana mungkin adikku bisa dibandingkan dengan aku?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Bagaimana…. bagaimana bisa ahli warisnya diubah dengan seenaknya?” ujar Ramiro dengan gemetaran.

Anthony: “Memangnya kenapa dengan anak sulung?”

“Yang paling penting dari seorang ahli waris sebuah keluarga adalah kebijaksanaan dan kecerdasannya sehingga

mampu memimpin keluarganya menuju ke kejayaan dan kesuksesan!”

“Orang seperti kau yang bisanya hanya menggertak dan menyombongkan diri, punya hak apa untuk memimpin

sebuah keluarga?”

“Tidak membiarkanmu menjadi ahli waris keluarga juga demi kebaikan masa depan keluarga kita!”

“Dan juga, kau jangan diam saja disini, sekarang cepatlah kau bersujud kepada tuan Lee dan meminta maaf

kepadanya.”

Ramiro langsung menangis: “Paman ketiga, aku… aku tahu aku salah.”

“Tolong bantu aku memohon kepada papa untuk memberi aku kesempatan sekali lagi. Aku… aku pasti akan

melakukan yang terbaik untuk keluarga kita di masa depan…”

Anthony tampak tidak sabar lagi lalu sambil mengibaskan tangannya dia berkata, “Kenapa kalian masih diam

saja?”

“Seret dia dan buat dia bersujud kepada tuan Lee untuk meminta maaf!”

“Ingat, kalau dia tidak mau berlutut, patahkan kakinya dan tekan dia di atas lantai!”

Anggota keluarga Permana lainnya segera bergegas dan menyeret Ramiro ke depan Reva.

Tidak peduli bagaimana Ramiro memohon tetap saja tidak ada satu orang pun yang mempedulikannya.

Dia masih ingin mempertahankan posisinya sebagai ahli waris tetapi kakinya langsung ditendang dan dia berlutut di

depan Reva.