We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 224
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

“Nyonya Meng tidak ada di rumah hari ini dan aku belum ke sana.” Dengan santai Reva membuat alasan.

Mendengar itu, Axel dan yang lainnya merasa sedikit tidak senang tetapi mereka juga tidak bisa mengatakan apa –

apa. Begitu masuk ke ruangan, Alina langsung berteriak, “Nara, kali ini kau harus berterima kasih kepada adik

iparmu!” Nara langsung mengernyitkan keningnya dan bertanya, “Terima kasih untuk apa?” Lalu Alina tersenyum

dan berkata, “Adik iparmu telah membantumu menangani masalah di lokasi pembangunan pabrik baru untukmu!”

“Pemimpin dari para bajingan itu bernama David Arca. Dia adalah teman lama adik iparmu.” “Hubungan mereka

berdua sangat baik. Adik iparmu akan membahas masalah ini bersamanya dan masalah ini pasti bisa beres.” “Adik

iparmu sedang berbicara dan menjamunya sekarang.” “Katanya, besok malam kita akan mengundang orang itu

untuk makan malam sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik!” Reva tampak terkejut, apakah Hiro

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

benar – benar bisa menyelesaikan masalah ini? Menurut informasi yang dia dapatkan, sebenarnya orang – orang

dari keluarga Regatta yang berada di balik layar. Lalu bagaimana caranya Hiro bisa menyelesaikan masalah ini?

Nara langsung terkejut dan bertanya, “Benarkah?” Hana tampak sombong dan berkata, “Apakah masih perlu di

pertanyakan?” “Ini hanya masalah sepele. Dengan suamiku yang pergi menghadapinya sudah pasti bisa dibereskan

dengan mudah!” “Kau kira suamiku itu seperti Reva yang tidak berguna!” Nara langsung tertegun. Hana jelas –

jelas sedang mengejek Reva. “Hana, jaga ucapanmu!” “Memangnya kenapa dengan Reva?” “Dia juga sangat

mengkhawatirkan masalah keluarga kita. Dia sudah meminta Tiger untuk membantunya menyelidiki masalah ini.

Hanya saja belum sempat menanganinya!” Lalu Hana mencibir: “Tiger?” “Hei Reva, apakah otakmu sudah rusak?

Untuk apa kau meminta Tiger menanganinya?” “Memangnya kau tahu siapa orang – orang itu?” “Mereka semua

adalah bajingan lokal sana. Setiap hari kerjaannya hanya bertengkar dan berkelahi saja.” “Tiger memang terlihat

begitu kekar dan garang tetapi masalah seperti ini apakah bisa diselesaikan hanya dengan melihat penampilannya

saja? “Apakah Tiger bisa dibandingkan dengan Hiro?” “Memintanya pergi untuk menangani masalah ini? Kurasa

kau hanya ingin mempermalukannya saja!” Axel dan Alina juga tampak meremehkannya. Menurut mereka, Tiger

hanyalah teman Herman. Kemampuan apa yang dimilikinya? Paling – paling bisanya hanya mengandalkan

perusahaan bahan obat saja untuk kelangsungan hidupnya. Reva mengernyitkan keningnya dan berkata, “Hana,

perhatikan ucapanmu!” “Jika Tiger mendengar ucapanmu ini, heh, dia pasti akan bersikap kasar kepadamu!” Hana

langsung mencibir dan berkata, “Memangnya kenapa kalau sampai dia mendengar?” “Bahkan jika dia berdiri di

depanku sekarang juga aku tetap berani mengatakannya. Apakah aku harus takut kepadanya?” “Coba saja kalau

dia berani bersikap kasar kepadaku? Ha, sebaiknya lihat dulu apakah suamiku akan menyetujuinya!” Reva malas

mempedulikannya, Hana ini memang benar – benar tidak tahu diri. Alina tersenyum dan berkata, “Sudahlah, Hana,

jangan bicara lagi.” “Nara, kali ini kau harus mengucapkan terima kasih kepada Hiro.” “Begini saja, besok malam

aku akan mencari tempat yang pantas untuk mengundang orang itu makan malam.” “Jika kali ini masalahnya bisa

diselesaikan berarti Hiro telah memberikan kontribusi yang besar!” “Dan nantinya kau bisa membiarkan Hiro

mengelola lokasi konstruksi itu, kan?” Reva dan Nara langsung mengernyitkan keningnya. Mereka berdua cukup

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

jelas dengan karakter Hiro. Orang ini sangat serakah. Begitu dia mendapatkan kekuasaan mungkin dia akan

mengkorupsi banyak uang dari mereka. Nara: “Ma, nanti akan kita bicarakan lagi masalah ini.” “Masalah lokasi

konstruksi ini harus diselesaikan dulu agar pembangunan pabrik baru bisa tetap berjalan.” Hana langsung merasa

tidak senang dan berkata, “Mengapa harus dibicarakan nanti?” “Kak, kita semua adalah keluarga sendiri. Jadi

tolong langsung to-the-point saja, apakah Hiro akan bertanggung jawab atas lokasi konstruksi itu nantinya?” “Jika

kau tidak setuju, langsung katakan saja. Jangan bicara berputar – putar!” Nara tampak canggung. Jika Hiro bisa

membantunya menyelesaikan masalah ini maka dia juga tidak dapat menyinggungnya. Tetapi jika membiarkan Hiro

pergi untuk mengelola lokasi konstruksi, dia menduga pasti akan menyebabkan lebih banyak kerugian lagi disana.

 

 

Previous Chapter

Next Chapter