We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 229
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Saat Axel dan Alina mendengar kata – kata itu mereka juga tampak mencela. “Reva, mengapa kau begitu emosi

tadi?” “Memangnya tidak bisa berbicara dengan baik?” “Haruskah sampai memukul orang?” “Apakah kau tahu

bahwa masalah ini berhubungan dengan pembangunan pabrik baru kita!” “Kau telah menyinggung mereka

sekarang. Lalu bagaimana dengan pabrik baru kita?” Axel tampak kesal dan geram. Reva tampak tenang dan

berkata, “Tidak apa – apa. Aku akan menelepon!” Axel memelototinya: “Apa?! Kau masih ingin mencari

seseorang?” “Dengan beberapa temanmu itu apakah bisa dibandingkan dengan saudara David?” “Apakah kau tahu

bahwa anak buah saudara David itu adalah pembunuh – pembunuh yang kejam!” “Mereka semua benar – benar

orang hebat. Sedangkan orang – orang kau cari itu hanyalah bajingan – bajingan kecil. Datang ke sini juga hanya

bikin malu saja!” Lalu Reva dengan tidak sabar berkata, “Pa, orang – orang yang benar – benar hebat dan

merupakan pembunuh kejam apakah masih perlu bermain seperti ini?” “Mereka ini hanyalah sekelompok bajingan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

kecil yang menipu untuk mencari makan!” “Kau sama sekali tidak perlu menganggapnya terlalu serius!”

Mendengar ucapannya ini Hiro langsung kesal dan berkata, “Waah, bos Lee, kau ini benar – benar pandai membual

ternyata!” “Apakah kau tahu identitas kak David ini?” “Biar aku kasih tahu yah, dengan satu panggilan telepon saja

kak David dapat memanggil ratusan bahkan ribuan anak buah. Itu seperti mengajak untuk pergi bermain saja.”

“Bajingan kecil? Hmph, kau tunggu saja kedatangan mereka dan saat itu aku harap kau masih tetap bisa membual

seperti ini!” Axel dan Alina langsung bergidik ketakutan, “Reva, lihatlah semua ini gara – gara ulahmu!”

“Seharusnya masalah ini bisa di selesaikan hanya dengan sebuah makan malam saja tetapi kau malah berbuat

onar sampai seperti ini. Sekarang bagaimana kau akan menyelesaikannya?” “Aihh, lalu bagaimana juga dengan

lokasi konstruksi pabrik baru kita itu?” ‘Itu adalah satu – satunya harapan keluarga Shu kita. Dan sekarang

dihancurkan oleh orang tak berguna ini?” Hiro: “Pa, Ma, aku sudah berusaha yang terbaik!” “Tadinya semua sudah

diatur tetapi Reva malah berbuat onar.” “Aku kan sudah bilang acara makan malam hari ini jangan mengajak Reva,

tetapi kalian malah sengaja membawanya ke sini.” “Dan sekarang lihatlah, bagaimana akibatnya. Nanti jika ada

masalah dengan lokasi konstruksi pabrik baru, kalian jangan mencari aku lagi yah!” Alina lalu mengeluh: “Nara,

bukankah aku sudah memberitahumu agar tidak mengajak Reva?” Lalu Nara menggertakkan giginya dan berkata,

“Ma, mengapa tidak boleh mengajak Reva?” “Dia itu suamiku dan ini adalah masalah keluarga kita. Apa salahnya

memang kalau dia datang?” “Selain itu, kau lihat saja orang – orang macam apa mereka itu?” “Sekelompok

bajingan yang bejat, kotor dan tak tahu malu.” “Jika Reva tak ada disini, apa yang terjadi denganku tadi?” Axel lalu

berkata, “Nara, kau adalah direkturnya, mengapa begitu saja kau tidak mengerti?” “Di dalam dunia bisnis memang

sudah sewajarnya ada drama dan situasi seperti tadi.” “Di kemudian hari saat kau pergi untuk menjamu tamu kau

akan menemui banyak macam situasi – situasi seperti itu.” “Kau harus belajar untuk beradaptasi, paham tidak?”

Reva tak tahan lagi dan berkata, “Pa, Nara adalah putrimu!” “Orang – orang itu sama sekali tidak memiliki niat baik.

Kau malah menginginkan Nara menjamu mereka?” “Bagaimana jika sampai terjadi sesuatu?” Axel ingin

membantah tetapi dia juga tidak tahu harus berkata apa. Bahkan orang idiot sekalipun dapat melihat bahwa David

dan anak buahnya itu benar – benar memiliki niat jahat. “Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Alina

sembari menghapus air matanya. Dan tiba – tiba terdengar keributan di luar hotel. Setelah itu langsung terdengar

suara yang kencang dan menderu: “Jahanam, keluar kau!” “Brengsek, beraninya kau menyentuh David! Jika hari ini

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

aku tidak dapat menghabisimu maka aku akan mengikuti nama keluargamu!” Lalu Hiro menjulurkan kepalanya

dengan panik dan berkata, “Ada… ada ratusan orang di luar…” “Reva, kau.. kau telah membuat bencana besar…”

Axel dan Alina tampak tercengang. Mereka sama sekali belum pernah bertemu dengan situasi seperti itu

sebelumnya.” Lalu Nara dengan panik berkata, “Reva, kau… kau harus cepat pergi melalui pintu belakang dengan

cepat..” Kemudian Reva menggelengkan kepalanya, “Jangan khawatir. Aku sudah menelepon seseorang juga.”

“Seharusnya mereka segera tiba.” Axel langsung memaki, “Ada ratusan orang. Siapapun yang kau panggil tidak

akan berguna!” “Reva, ijinkan aku memberikan pernyataan lebih dulu. Masalah ini sama sekali tidak ada

hubungannya dengan keluarga Shu kita!” “Nara, jauhi dia agar nanti tidak ikut terlibat!”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter