Bab 25 Pencarian
Vivin khawatir kalau Fabian akan kesal dengan kepergiannya yang tiba-tiba dari Kota
Langsa, namun Vivin sangat terkejut ketika Fabian tidak berkomentar apapun soal
kepergiannya yang tiba-tiba.
Akhirnya, weekend pun tiba.
Hari itu, Vivin mengenakan gaun berwarna anggur merah yang sudah disiapkan oleh Finno
untuknya. Setelah itu Vivin beralih untuk mengenakan sebuah kalung berlian dan
sepasang heels sebagai pelengkap pakainnya hari ini sebelum akhirnya dia turun kelantai
bawah dengan
anggun.
Finno sudah menunggunya di lantai bawah, bunyi yang beradu antara heels dan lantai
kayu membuat Finno seketika melihatnya. Dan membuat Finno tercengang.
Vivin lebih cantik dari wanita pada umumnya, tapi dia bukanlah tipe wanita yang akan
berusaha keras hanya untuk terlihat cantik. Bahkan, Vivin terbiasa menyembunyikan
kecantikkannya daripada memamerkannya.
Alhasil, Vivin terlihat berkilau seperti berlian, dengan riasan tipis dalam balutan gaun yang
Finno pilihkan untuknya.
Vivin menghampiri Finno dan menatapnya, bertanya-tanya kenapa Finno hanya diam saja.
“Apa ada yang salah? Apa aku terlihat aneh?” Vivya dengan malu-malu, seraya
menyibakkan rambutnya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Ini pertama kalinya Vivin mengenakan pakaian seperti ini dan saat dia melihat harganya
secara online hal itu tetap saja tidak mengurangi rasa cemasnya.
“Tidak, tidak,” kata Finno, tersadar dari lamunanya. “Kamu terlihat cantik.”
Finno bukanlah seorang pria yang sulit memberikan pujian, apalagi ketika yang diberikan
pujian. adalah istrinya sendiri.
Vivin terpukau..
Apakah Finno baru saja memujiku?
“Ayo kita pergi,” kata Finno, sembari mendorong kursi rodanya dengan Vivin mengikutinya
di belakang.
Mereka memilih Restoran paling mewah untuk pertemuan mereka dengan keluarga besar
Finno.
Saat mereka telah tiba di Restoran, Vivin turun dari mobil dengan Finno memegang
tangannya. Ketika mereka telah didalam lift, kecemasan Vivin memuncak, “Finno…
Apakah keluargamu… sulit bergaul?”
“Tidak,” kata Finno. Dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan “Namun… aku sarankan
kamu
1/3
bersiap-siap saja.”
Vivin tersentak sesaat. Sebelum dia menanyakan apa maksud dari ucapan Finno. Pintu lift
merekapun terbuka.
Vivin mengejar Finno, dan mereka telah tiba di kamar pribadi terbesar yang berada di
ujung koridor.
Ketika mereka masuk, Vivin melihat seorang lelaki tua sedang duduk di meja. Itu
Kakeknya!
Vivin tersenyum sopan dan berjalan untuk menyapanya, namun dia berhenti mendadak
ketika memperhatikan wajah Kakek.
Pria di hadapannya ini telah berusia lanjut, namun matanya terlihat cerah dan badannya
masih tegap. Tatapannya tegas saat dia memandang Vivin, dan itu membuat Vivin
mundur karena sedikit meras ciut.
Vivin sudah melihat wajah tak terlupakan itu berkali-kali, di majalah atau di berita.
Samuel Normando, Tetua dari keluarga Normando Kota Metro!
Mata Vivin terbelalak ketika dia menatap Samuel Normando dengan takjub
Dia kakeknya Finno? Apa itu berarti Finno adalah putra yang tidak dikenal dari keluarga
Normando yang
misterius?
Sebagai keluarga yang paling terkemuka di Kota Metro, semua orang mengetahui sejarah
keluarga mereka. Terua Normando memiliki seorang putra tunggal, yang telah
memberikannya dua cucu. Namun, Putra dan menantunya meninggal dunia lebih dulu,
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmeninggalkan kedua putra mereka dalam pengasuhan Tetua Normando.
Kedua cucunya memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Cucu pertama telah berusia
hampir empat puluh tahun, dan anaknya, Fabian Normando justru dikenal dunia sebagai
“cucu dari keluarga Normando”.
Sementara cucu keduanya baru berusia sekitar tiga puluh tahun, tetapi dia mengalami
kecelakan sekitar sepuluh tahun lalu dan membuat kesehatannya terganggu. Keluarga
Normando mengirimnya ke luar Negeri dan tidak pernah membicarakannya lagi.
Apakah mungkin Finno adalah cucu kedua yang misterius dari Samuel Normando?
Wajah Vivin berubah menjadi pucat pasi.
Vivin tahu nama belakang Finno adalah Normando, tapi Vivian tidak pernah mencoba.
menyatukan kedua fakta itu. Semua orang berpikir Finno sampai di posisinya sekarang
dengan kerja kerasnya sendiri, dan tidak ada satupun yang akan mengira bahwa ada
keluarga Normando dibelakangnya.
Apakah itu berarti… Finno adalah Pamannya Fabian?Apakah aku sedang berada dalam
drama?Cinta pertamaku adalah adik iparku, dan sekarang aku adalah bibinya?
2/3
“Vivin…” Finno berbisik dikuping Vivin saat dia mendekatkan tubuhnya ke Vivin. “Kamu
baik- baik saja?”
“A…” Vivin tergagap. “A-aku…. Finno? Aku rasa aku tidak baik-baik saja…”
Tatapan Finno berubah gelap sebelum akhirnya dia berbicara “Kita selesaikan ini semua,
lagipula sebentar lagi kakak dan keponakanku akan segera datang“
Keponakannya akan datang juga?
Wajah Vivin menjadi lebih pucat lagi setelah mendengar hal itu.