We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1038
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1038

Rombongan mobil Keluarga Moore mengepung rombongan mobil Daniel, hanya Thomas yang sudah

pergi mengejar dengan membawa dua orang bawahan.

“Daniel, serahkan Devina!”

Tracy turun dari mobil, langsung menodongkan pistol ke arah Daniel.

Baru saja menjalani pengobatan, kini wajah Tracy memerah dan kepalanya terasa sangat sakit, secara

otomatis temperamennya juga menjadi sangat meledak–ledak, sepasang matanya hampir

menyemburkan api.

“Pada saat ini, bukankah kamu sedang menjalani pengobatan? Kenapa datang kemari?”

Melihat raut wajah Tracy sedikit tidak beres, Daniel merasa sedikit khawatir,

“Jangan berpura–pura baik di depanku.” Tracy maju dan mencengkeram kerah baju Daniel, lalu

meraung marah sambil menggertakkan gigi, “Daniel, dasar penipu, di depan kamu menunjukkan sikap

yang adil, di belakang malah menyembunyikan Devina, masih berpikir mau diam–diam membawanya

keluar dari Kota Bunaken. Kamu sungguh hina!!!”

“Bukan, Nona Tracy salah paham...”

“Tutup mulutmu!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Baru saja Ryan ingin menjelaskan, Naomi sudah memotong perkataannya dengan berseru marah,

serta menodongkan pistol ke arahnya....

“Aku salah sudah memercayaimu, bahkan mengira kamu bisa membedakan hal baik dan buruk

dengan jelas. Tidak disangka kamu malah melindungi Devina, wanita beracun itu.”

“Aku tidak...” Ryan sungguh sulit membela diri.

“Aku hanya berpikir seharusnya menyerahkannya ke polisi, biarkan dia diadili sesuai hukum.” Daniel

menyernyit sambil berkata dengan serius, “Di sini bukan Negara Emron, tidak boleh mengabaikan

hukum dan membalaskan dendam pribadi menggunakan perangkat pemerintah.”

“Pada intinya, kamu mau melindungi wanita beracun itu.” Tracy sangat marah, “Sia–sia aku mengira

kamu sungguh menyesal, berniat menebus kesalahan, serta ingin berinteraksi dengan baik demi

anak–anak dan Keluarga Moore, tidak disangka aku tetap terlalu polos!”

“Tracy, kamu salah paham, dengarkan aku...”

“Sudah cukup!” Tracy memotong perkataannya, langsung bersiap menekan pelatuk, “Segera serahkan

Devina padaku. Kalau tidak, aku akan membunuhmu sekarang juga.”

Perkataan baru saja diucapkan, Naomi dan pengawal wanita lainnya langsung menodongkan pistol ke

arah bawahan Daniel.

Sedangkan Naomi langsung menodongkan pistol ke arah Ryan.

Paula ragu sebentar, lalu juga menodongkan pistol ke arah Hartono.

“Paula, kamu sungguh berbuat seperti ini padaku?” Hartono langsung panik, “Kalian sungguh salah

paham. Devina baru saja kabur ke bandara dengan menyandera Tuan Besar.”

“Hartono!” Ryan buru–buru menegur Hartono.

“Tuan Daniel, saya bukan mau mengkhianati Anda. Namun, jika masih tidak bicara, mereka sungguh

akan menembak.” Hartono sangat panik, “Selain itu, Devina menyandera Tuan Besar, sungguh akan

terjadi masalah. Kak Thomas hanya membawa dua orang.”

“Benarkah?” Paula segera bertanya.

“Tentu saja benar.” Hartono benar–benar panik, “Nona Tracy, Nona salah paham terhadap Tuan

Daniel. Orang yang menyembunyikan Devina bukanlah Tuan Daniel, melainkan Tuan Besar. Kami juga

menyergap mereka di sini, berniat membawa Devina pergi. Namun, tidak disangka, Devina menggila

hingga menyandera Tuan Besar...”

“Diam!” Daniel segera memotong perkataan Hartono.

Hartono segera menundukkan kepala, tidak berani bicara lagi.

“Bodoh!” Tracy memelototi Daniel sekilas, “Nanti aku akan membuat perhitungan denganmu.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Selesai bicara, dia segera membawa bawahannya untuk mengejar Devina.

“Plak!” Ryan maju dan menampar Hartono, “Dasar brengsek, sia–sia membimbingmu, bagaimana

boleh kamu mengkhianati Tuan Daniel?”

“Aku sungguh bukan mau mengkhianati Tuan Daniel, aku hanya...”

“Sudahlah, cepat kejar mereka.” Daniel mendesak.

“Baik.”

Sekelompok orang itu juga masuk ke mobil, lalu melaju menuju bandara.

Di depan adalah rombongan mobil berwarna silver, sedangkan di belakang adalah rombongan mobil

berwarna hitam. Kedua konvoi mobil itu saling beradu di langit malam, seolah–olah sedang bertanding

siapa yang bisa menangkap Devina terlebih dahulu.

Di dalam mobil, Hartono mengemudi sambil menggertakkan gigi dan merasa panik.

Ryan, yang berada di samping, mendesaknya, “Menyetirlah lebih cepat, harus menangkap Devina

lebih dahulu daripada mereka.”

“Kenapa?” Hartono bertanya dengan hati–hati, “Devina membunuh Bibi Juni, menculik Tuan Muda

Carlos, serta membunuh rekan kita. Biarkan Nona Tracy menangkapnya saja. Kenapa harus

menyelamatkannya? Aku tidak mengerti.