Bab 1090
“Baiklah, ayah dengarkan aku. Aku punya 140 miliar di dalam tabungan Ibu. Kedepannya jika ayah ada
peluang keluar, ambillah uang itu. Uang itu cukup untuk menghidupi hari tuamu.
“Dari mana kamu mendapatkan uang itu?” Jonson agak tercengang.
“Tidak usah pedulikan hal ini.” Linda berkata dengan nada rendah, “Kartu bank ada di bantal kamarku.
Kode sandinya adalah ulang tahun Ibuku. Itu saja, aku tutup dulu.”
Ketika melihat durasi telepon hampir satu menit, Linda cepat–cepat berbicara dan hendak menutup
telepon, tetapi Jonson lekas berteriak, “Tunggu sebentar!”
“Kenapa?” tanya Linda.
“Kapan ulang tahun ibumu?” tanya Jonson dengan lemah.
“Kamu....” Linda kecewa berat, “Bahkan, kamu tidak mengingat ulang tahunnya? Sungguh tak berhati
nurani.”
Linda memiliki harga diri yang tinggi dan temperamen yang arogan, satu–satunya yang dapat
membuatnya sabar adalah ibu kandungnya.
Walaupun ibunya adalah wanita simpanan di luar dan tak terlihat, tetapi selama beberapa tahun ini,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtibunya bersusah payah membesarkannya agar ia dapat kembali ke keluarga Hilton, bahkan
mengorbankan dirinya sendiri.
Linda selalu merasa bersalah kepada ibunya, jadi ia tidak akan menolerir siapa pun yang menyinggung
ibunya.
“Aku sudah tua, ingatanku sudah tidak bagus.” Jonson menjelaskan, “Bahkan, aku saja lupa ulang
tahunku sendiri, aku juga tidak ingin kamu dan kakakmu...”
“Cukup.” Linda menyela ucapannya dengan marah, lalu menyebutkan kode sandinya dengan kesal,
“630527!”
“Oke, aku sudah ingat.”
Di saat ini, suara Jonson sudah melemah dan serak, ia juga tak selembut dan semurah hati dulu.
“Apa Victoria sudah mati?”
Linda melihat durasi teleponnya sudah melebihi satu menit, ia sudah tak peduli lagi. Jika polisi melacak
lokasinya melalui ponsel ayahnya, maka tidak ada bedanya satu menit dan sepuluh menit.
“Iya...”
Ketika mengungkit kematian Victoria, suara Jonson semakin kecil. Ia sedih ketika menceritakan
kejadian itu…
“Ia mati oleh racunnya sendiri, benar–benar tragis...”
“Syukur!” Linda menggertakkan gigi mengeluarkan satu kata ini, “Wanita jalang munafik, diri sendiri
melakukan kejahatan malah memfitnahku. Bagus sudah mati!”
“Kamu tidak boleh menjelekkannya seperti itu....” Jonson menghentikannya dengan lemah, “Ia adalah
kakakmu...”
“Aku tidak punya kakak seperti dia.” Linda berkata dengan kebencian, “Waktu ibuku mati, aku selalu
merasa ada yang aneh. Sekarang setelah dipikir–pikir, pasti ia yang meracuni ibu. Aku benar–benar
ceroboh, sudah selama ini, aku tidak pernah tahu ia ahli menggunakan racun!!!”
Ketika ia dikurung di taman belakang rumah Wallance, ia sering mendengar para pengawal dan
pelayan mendesah anak malang, masih kecil sudah diracuni orang.
Waktu itu, ia mengira Devina yang meracuni. Ia berpikir Devina sangat kejam, tega sekali meracuni
anak kecil.
Ketika Windy memohon kepadanya tadi, ia keceplosan menyebut bahwa Carla diracuni oleh Victoria
dan juga menceritakan gejalanya. Tiba–tiba, Linda teringat kematian ibunya...
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmJadi, ia bertanya sambil menguji Jonson.
“Masalah sudah lama berlalu, untuk apa kamu mengungkitnya?” Jonson mendesah, “Oh ya, kamu
masih belum bilang, bagaimana kamu bisa melarikan diri.....”
“Jonson Hilton.” Linda menyela ucapan ayahnya dan bertanya dengan menggebu gebu, “Kalau begitu,
kamu sudah tahu dari awal, bahwa Victoria meracuni ibuku?”
Jonson tertegun seketika. Tadi Jonson langsung merespon tanpa berpikir, sekarang ia baru tahu
bahwa Linda sengaja mengujinya.
“Keji sekali kamu.” Sekujur tubuh Linda gemetar, “Ketika ibuku mati, Victoria baru berumur 11 tahun.
Anak berusia 11 tahun, aku tidak pernah menyangka, ia bisa meracuni ibu.
Aku malah sungguh percaya padamu, aku kira ibu sakit karena penyakit. Hingga hari ini, aku melihat
gejala anak itu mirip dengan ibu dulu, aku baru teringat, ada kemungkinan ibuku juga diracuni.
Kamu menyembunyikannya selama bertahun–tahun dariku, berpura–pura
menyayangiku hanya demi melindungi si bisu beracun itu??”
“Wanita seperti pakaian, jika tidak ada, bisa dicari lagi!” Jonson sangat tenang, “Tapi. kalian adalah
putriku, kalian dapat membantuku berkuasa, aku tidak berharap kalian saling membenci!”