Bab 1464
“Aku periksa ke lantai atas dulu, kamu lanjut berpatroli.”
Hartono merasakan ada sesuatu hal yang tidak beres, ia bergegas naik ke lantai atas untuk
memeriksanya.
Suasana di dalam Vila sangat hening, semuanya tampak normal, namun ia merasakan ada semacam
firasat aneh yang tidak bisa diungkapkan.
Hartono melihat sekeliling dengan waspada, tetapi tidak menemukan apa pun, lalu dia buru–buru naik ke
lantai atas, dengan pelan mengetuk pintu kamar tidur Daniel.
Ryan pergi membuka pintu: “Ada apa?”
“Kak Ryan, Tuan Daniel dimana?” Hartono langsung bertanya.
“Sudah tidur.” Ryan bertanya dengan suara rendah, “Apa yang terjadi?”
“Tuan Daniel dari tadi istirahat dan tidak turun ke bawah?” Hartono melebarkan matanya.
“Omong kosong.” Ryan mengerutkan keningnya.
“Kalau begitu aneh sekali…..…..” Hartono semakin tidak tenang, “Tadi Gilang mengatakan bahwa ia
melihat Tuan Daniel di taman, lalu ia mengatakan bahwa kondisi Tuan Daniel terlihat sangat kuat dan
sehat saat muncul di samping kolam renang……..…..”
“Kapan?” Ryan mendengarkannya dengan bingung.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Baru saja, beberapa menit yang lalu.”
Hartono melirik sekilas ke dalam ruangan, di bawah cahaya remang–remang, samar–samar terlihat
Daniel yang sedang berbaring di atas kasur, tidur dengan nyenyak…….
“Mana mungkin?” Ryan berbicara dengan nada rendah, “Tuan Daniel jam sebelas sudah di kamar, ia
sudah lama tertidur, mana mungkin bisa muncul di taman?”
“Aku juga merasa sangat aneh.” Hartono buru–buru mengatakan, “Mungkinkah seseorang telah
menyusup masuk ke dalam?”
“Nyalakan lampu dan periksa.” Perintah Ryan dengan tegas, “Aku akan memberi tahu Thomas untuk
mengirim beberapa orang kembali.”
“Baik.” Hartono bersiap–siap pergi menyalakan lampu, lalu Ryan mengambil ponselnya bersiap–siap
untuk melakukan panggilan…
Di saat itu juga, tiba–tiba terdengar suara ledakan “Boom” yang sangat keras dari lantai bawah!!!
Ruang dapur tiba–tiba meledak, puing–puingnya berhamburan kemana–mana, suaranya sangat kuat
dan menggelegar, menggetarkan seluruh bagian vila.
Pada saat yang bersamaan, api yang berkobar–kobar mengamuk keluar dari ruang dapur, apinya
menyebar kemana–mana, seketika telah menyapu seluruh ruang makan dan ruang tamu…
“Peringatan darurat, cepat.” Ryan buru–buru memerintahkan.
“Baik.” Hartono segera turun ke bawah untuk mengumpulkan pasukan.
Ryan kembali ke kamar, saat ini Daniel telah terbangun oleh suara ledakan, ia dengan tegas
memerintahkan: “Bawa anak–anak pergi dulu.”
“Tuan Daniel, kalau begitu Anda…”
“Cepat pergi.” Daniel mendesaknya.
“Baik.” Ryan segera pergi ke kamar lain untuk mencari Carlos, Carles dan Carla…
Saat ini, para pengawal dan pembantu di dalam vila telah terbangun, satu per satu berteriak ketakutan,
berlarian kemana–mana.
Carlos dan Carles berlari keluar ruangan dengan ketakutan, berteriak: “Papi, Mami…”
“Carlos, Carles, cepat ikut Paman pergi.” Ryan bergegas menarik kedua anak itu, “Carla dimana?”
“Carla ada di dalam kamar.” Carles menunjuk kamar tidur Carla.
“Gilang.” Ryan berteriak ke arah lantai bawah. “Bawa kedua Tuan Muda turun ke bawah.”
“Baik.” Gilang bergegas lari ke atas, lalu membawa pergi Carlos dan Carles.
“Papi dimana?” Carlos bertanya dengan cemas.
“Tidak perlu khawatir, setelah menemukan Carla, Paman akan pergi menolongnya.”
Ryan menjawab pertanyaannya, setelah itu ia pergi mencari Carla.
Pada saat ini, Daniel mencoba bertahan dengan tubuhnya yang lemah, ia bangkit dari tempat tidur,
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmengenakan mantelnya, hendak berjalan keluar, lalu tiba–tiba ada sesosok bayangan yang masuk ke
dalam dengan tenang…
“Siapa?” Daniel berbalik dengan waspada, ia tidak berdaya dan terkejut, “Siapa kamu?”
“Melihatmu sangat kaget, aku sangat terhibur.” Pria itu perlahan mendekatinya dalam kegelapan, sudut
bibirnya menyeringai dengan mengerikan, “Kelihatannya hasil operasi plastik aku sangat berhasil,
sehingga tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.”
“Rupanya kamu??” Daniel tertegun sejenak, matanya terbuka lebar.
“Kamu bisa mengenaliku.” Pria itu tertawa dengan suram, “Kamu pasti berpikir bahwa aku sudah mati
dan tidak bisa menjadi ancaman bagimu lagi ya?”
“Kamu yang menyebabkan ledakan itu?” Daniel menanyakan inti permasalahannya, “Apa yang ingin
kamu
lakukan?”
“Tentu saja untuk merebut kembali semua yang telah hilang dariku…” Pria itu mengeluarkan pistol, lalu
mengarahkannya kepada Daniel, “Saudaraku, aku akan memberikan kamu kematian yang cepat!”
“Kamu sudah gila?” Daniel berteriak dengan marah, “Apa kamu tahu, apa yang sedang kamu lakukan?”
“Kamu telah menghancurkan keluargaku, saat aku mengalami penderitaan atas semua penghinaan itu,
pernahkan kamu bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini?”
Tatapan mata pria itu penuh dengan cahaya dingin dan kebencian yang mendarah daging, “Daniel, aku
sudah lama menunggu hari ini…..”