Bab 1542
Winnie segera memanggil para wartawan.
Para pemegang saham dan petinggi perusahaan melihatnya dan segera memprotes, “Apa–apan ini? Ini
rapat dewan direksi, bisa–bisanya kamu mengundang wartawan masuk ke dalam?”
“Apa kamu sudah mendapat persetujuan Presdir Daniel sebelumnya?”
“Iya, apa sudah?!”
“Sebelumnya ketika Presdir Daniel tidak ada, kamu yang menggantikannya memimpin perusahaan,
sehingga kami tidak dapat mengatakan apa–apa. Tapi sekarang ia telah kembali, seharusnya kamu
mengerti bagaimana menjalankan kode etik perusahaan.”
Ucapan Cody itu dipenuhi dengan makna dan rasa tidak suka, bahkan terdengar sedikit memaksa.
Tracy menatap Cody sekilas, lalu berkata dengan penuh sopan santun kepada semua orang, “Alasan
kita mengundang wartawan adalah untuk menjelaskan semuanya secara transparan, untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman ke depannya.”
“Kalau begitu, seharusnya Presdir Daniel yang memimpin wawancara ini.”
Para direktur pun satu per satu memprotesnya. Sebenarnya, mereka juga tidak merasa kalau tindakan
Tracy ini salah, hanya saja merasa kalau Tracy tidak akan berani memimpin wawancara ini tanpa
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtpersetujuan mereka.
“Pendapat Tracy adalah pendapatku.”
‘Daniel‘ yang akhirnya menyadari semuanya pun angkat bicara. Ia mengatakannya sambil menatap
Tracy dengan hati–hati, seolah–olah berusaha memahami pikirannya.
Semua orang pun semakin tidak senang mendengarnya. Namun, karena ‘Daniel‘ telah berbicara,
mereka tidak berani mengatakan apa–apa.
Para wartawan segera masuk dan mewawancarai mengenai rumor akhir–akhir ini, serta menanyakan
tentang hubungan antara Tracy dan Victor. Namun, mereka sama sekali tidak mengungkit hubungan
‘Daniel‘ dengan Frisca.
‘Daniel‘ dengan lancar menjawab semua pertanyaan itu sesuai instruksi Tracy sebelumnya. Bahkan, ia
mampu menjawabnya secara natural dan terampil di hadapan para wartawan, tidak terlihat gugup
seperti ketika menghadapi para direktur.
Intisari acara jumpa pers wartawan ini meliputi tiga buah kesimpulan sebagai berikut…..
Pertama, sebagai seorang suami, Daniel memercayai Tracy sepenuhnya, terutama memercayai
hubungan Tracy dengan Victor hanya sebatas teman, tidak lebih.
Kedua, menegaskan bahwa mereka adalah sepasang suami dan istri yang saling mencintai.
Ketiga, secara resmi menyatakan, oleh karena kondisi kesehatan Daniel yang tidak memungkinkan,
maka berinisiatif memindahkan seluruh asetnya kepada Tracy, serta menjadikan Tracy sebagai
pengganti pengelola
Grup Sky Well.
Ketiga pernyataan ini disampaikan dengan sangat jelas, tanpa keraguan sedikit pun.
Selain merasa tidak senang, seluruh pemegang saham dan para petinggi perusahaan langsung merasa
gelisah setelah mendengar semuanya itu.
Ketika para wartawan masih berusaha memberikan pertanyaan, Tracy memberi isyarat dengan menatap
Winnie. Winnie pun langsung mengajak seluruh wartawan keluar secara sopan.
Namun, pada saat itu juga, seorang wartawan tiba–tiba bertanya dengan keras, “Presdir Daniel, ada
rumor yang mengatakan bahwa Nona Tracy mengendalikan Presdir. Apa itu benar?”
Seisi ruangan pun hening seketika. Semua orang menatap ‘Daniel‘ dan Tracy.
‘Daniel‘ tidak bersikap mengintimidasi seperti biasanya. Ia juga tidak terlihat tenang, melainkan terlihat
sedikit bingung dan gugup, seolah–olah ada seseorang yang telah menusuk pikirannya…
“Menurut berita, Presdir jatuh sakit karena terkena racun, dan racun ini adalah racun ular yang diracik
oleh keluarga Moore… Yang artinya, keluarga Moore meracunimu untuk berusaha mengendalikanmu…”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmWartawan itu terus mencecarnya, “Apakah ini benar?”
Seluruh orang di tempat itu bergidik setelah mendengar pertanyaan itu.
Raut wajah ‘Daniel‘ berubah drastis. Eskpresinya gelisah.
Raut wajah seluruh direktur dan petinggi perusahaan pun memucat ketakutan. Cody serta beberapa
dewan direksi dari kantor pusat segera mengelilinginya dan bertanya, “Presdir Daniel, apa ini benar?”
“Presdir Daniel tidak perlu takut. Kita semua ada di sini. Keluarga Moore tidak akan berani berbuat
macam- macam terhadapmu.”
“Coba Presdir Daniel ceritakan yang sebenarnya.”
“Presdir Daniel……….”
Menghadapi pertanyaan sekerumun orang itu, ‘Daniel‘ menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan
sepatah kata pun. Ia hanya terlihat gugup dan bingung. Keringat pun mengalir deras dari dahinya.
Tracy menyipitkan matanya dan menatapnya dengan dingin. Ia akhirnya memahami rencana mereka,
mereka benar–benar pintar…
“Tolong antar seluruh wartawan keluar ruangan terlebih dahulu.”
Saat itu juga, Direktur Toni angkat bicara.
Winnie segera meminta tim keamanan untuk mengajak para wartawan keluar.
Tetapi para wartawan masih berusaha mengambil foto. Mereka sibuk memotret ‘Daniel‘ yang terlihat
gugup dan panik, seolah–olah membenarkan dugaan mereka…