We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2194
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 2194 Tidak Punya Hati Nurani

Dibantai lagi dengan sejumlah uang.

Raja Denmark tetap memasang wajah tersenyum dan berkata, “Terima kasih.”

Dewi hendak mengatakan sama-sama dan yang lainnya, tapi Raja Denmark buru-buru berkata, “Sudah larut,

pulang, dan istirahatlah.”

Dia tidak tahan lagi, berharap pasangan iblis ini bisa segera keluar.

Yang satu lebih menakutkan dari yang lain!!!

“Baiklah, aku cuma mau bilang, hati Anda terlihat tidak sehat, aku akan memberikan Anda obat ...."”

Dewi belum selesai bicara, tapi didorong ke dalam mobil oleh Lorenzo.

“Yang Mulia, gadis kecil ini bodoh, jangan pedulikan dia.” Lorenzo menambahkan, “Hanya penawar racun saja,

bagaimana bisa biaya pengobatannya semahal itu?”

“lya, iya....” Raja Denmark sangat gembira, mengira bisa menghemat banyak uang, tapi Lorenzo tiba-tiba

memutarbalikkan, “Kurangi sedikit saja, ditambah biaya pengobatan Willy, jadi totalnya tepat 1 miliar Dolar.”

“ppp”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Raja Denmark tidak bisa mengatur ekspresinya lagi.

“Sudah punya nomor rekeningnya?” Lorenzo menunjuk ke arah Franky sambil bertanya.

“Sudah....” Franky buru-buru mengangguk.

“Transferlah malam ini, atau dia akan bertengkar denganku.” Lorenzo menjadi muram, “Haiz, wanita sulit

ditangani!”

“Baik, baik.” Franky berulang kali menjawab.

“Kalau begitu, aku pergi dulu.” Lorenzo naik mobil.

Senyum di wajah Raja Denmark tidak bisa di pertahankan lagi, saat hendak runtuh, jendela mobil turun lagi...

Lorenzo menjulurkan kepalanya dan berkata, “Oh ya, Yang Mulia, bagaimanapun, Pangeran Richard adalah cucu

Anda, jangan menghukumnya terlalu keras, setelah sepuluh hari atau setengah bulan bebaskanlah dia, jangan

membunuhnya.”

“Oke, akan kuurus.” Senyum Raja Denmark sudah tidak enak dipandang, dia mengertakkan gigi dan berkata,

“Cepatlah pergi!!!”

“Sampai jumpa!”

Lorenzo menutup jendela mobil.

Mobil melaju perlahan, senyum Dewi keluar, sangat sombong....

Raja Denmark menggertakkan giginya dengan marah dan tinjunya berderit.

Franky dengan cepat menenangkannya, “Yang Mulia, jangan marah, setidaknya kita sudah menerima hadiah

besar dari Tuan L, ‘kan?”

“Benar juga...”

Setelah naik mobil, Dewi melihat beberapa cek besar, ia tersenyum lebar sampai matanya menyipit, sekarang

kepala dan kakinya tidak sakit, dan tubuhnya juga sudah membaik.

Penuh sukacita, bahagia tiada tara!!!

Melihat ekspresinya yang konyol, Lorenzo tidak bisa menahan bibirnya yang berkerut.

“Ngomong-ngomong....” Dewi tiba-tiba teringat sesuatu, buru-buru bertanya pada Lorenzo, “Sebenarnya hadiah

apa yang kamu berikan pada Raja Denmark? Sampai membuat dia sebahagia

itu?”

“Tidak usah pedulikan.” Lorenzo mengusap rambutnya, “Asalkan kamu bahagia!”

“Beri tahu aku dulu....” Dewi cemas, “Katakanlah, hadiah yang kamu berikan bernilai tidak sebanyak yang aku

dapatkan, ‘kan?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Hah!” Lorenzo tertawa, “Yang kamu dapatkan baru seberapa?? Demi membuatmu bahagia, aku hanya

memberimu uang receh.”

“Apa kamu bilang????” Dewi terbelalak kaget, “1 miliar Dolar hanyalah uang receh, jadi maksudmu, kamu

memberinya...."”

Dia menutupi jantungnya dan terus mengatur napasnya, “Mungkinkah 10 miliar Dolar?”

“Tabu membicarakan uang.” Lorenzo tersenyum, “Orang yang sudah mencapai level itu tidak bisa puas dengan

sedikit uang....”

“Sebenarnya apa?” Dewi bertanya sambil menggoyangkan lengannya, “Cepat katakan.”

“Jangan tanya lagi.” Lorenzo menolak untuk menjawab, “Kamu hanya perlu tahu bahwa suamimu tidak mudah

dirugikan

“Baguslah.” Dewi menarik napas lega, tapi dengan cepat menyadari, “Apa? Suami?”

“Sudah seperti ini, kamu masih tidak mau menikah denganku?” Lorenzo berpura-pura

2/3

mengambil ceknya, “Kalau kamu tidak menikahiku, kamu harus ganti rugi!”

“Nikah, nikah!” Dewi berulang kali menjaga cek, dengan hati-hati menyembunyikannya di

sakunya, “Kamu sudah melakukan begitu banyak hal untukku, tentu saja akan menikahimu, kalau tidak, aku

tidak punya hati nurani!”