We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 893
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 893

“Ugh...”

Ketika mendengar ucapan ini, ketiga anak pun tercengang.

Lalu, mereka mendongakkan kepala kecil mereka secara serempak dan menatap Tracy dengan

bingung.

“Paman?” Carla melebarkan mata besar indahnya, bulu mata lentiknya berkedip–kedip dan bertanya

dengan tatapan tak percaya, “Ia adalah paman kami?”

“Berarti, ia adalah Kakak Mami?”

Kegugupan dan ketakutan Carles hilang dalam seketika dan digantikan dengan rasa penasaran.

“Kakak kandung, ‘kah?”

Carlos menanyakan pertanyaan yang sangat logis. la merasa mami sangat takut pada orang ini. Pria di

atas sola dengan aura dingin yang tersirat di matanya, pelan–pelan mendongakkan kepala...

“Ugh....” Tiga anak itu melihat jelas wajahnya dan semuanya tercengang.

Lorenzo melihat tampang tiga anak ini, ia juga ikut Tercengang. Lalu, ujung bibirnya terangkat,

“Ternyata, memang anak dari keluarga Moore!”

“Benar–benar, Paman kami....” Carles tidak takut lagi, ia langsung melepaskan tangan mami dan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

berlari ke depan dengan antusias. Ia dengan cermat mengamati Lorenzo, “Mirip sekali dengan kami!”

“Carles... Tracy hendak menghentikan Carles, lelapi Carles sudalı memanjat ke atas sofa.

Anchnya, Lorenzo yang tidak pernah menyukai anak–anak, tidak menghentikan Carles mendekatinya.

“Mirip sekali.” Carla menganggukkan kepala dengan keras sambil berkata dengan semangat, “Benar–

benar seperti Kak Carles dan Kak Carlos yang sudah besar!!!”

“Benar–benar mirip.”

Carlos juga tericgun. Ia pernah menggunakan laptop untuk mengedit bentuk wajahnya ketika besar.

Benar–benar mirip dengan pria di hadapannya. Selain aura dingin itu, sisanya sama persis.

“Hihi!”

Carla tidak takut lagi, ia berlari dengan melompat ke depan. Bersandar di meja tch dan mengamati pria

di hadapannya dengan dekat....

“Jika kami sekeluarga hilang, pasti bisa ditemukan kembali. Ketika orang lain melihat kami, mereka

akan tahu kami adalah anak dari keluarga Paman!”

Lorenzo menatap Carla. Suara kekanak–kanakan menggemaskan penuh kepolosan. Mata jernih dan

bersinar memancarkan kecemerlangan.

la juga mclihat Carles di samping. Anak ini sangat berekspresif dan sangat bersemangat. Dari anak

yang terlihat ketakutan tadi, tetap micncoba mendekatinya, ia seperti anak polos.

Hanya pria kecil di hadapannya ini. Walaupun ia juga tertegun dan terkejut, serta penasaran, tetapi ia

agak berhati–hati dan bisa mengendalikan diri...

Selain itu, anak ini sedang memeriksa, apakalı dirinya adalah musuh atau teman!

“Menarik!” Lorenzo menyunggingkan senyuman, tatapannya tidak sedingin tadi lagi, malah menjadi

lebih hangat. Ia tidak keberatan dengan anak–anak yang mendekatinya, melainkan juga bertanya

balik, “Siapa nama kalian?”

“Namaku Carles.” Carles lckas mengangkat tangan dan menjawab dengan antusias, “Carles

Wallance!”

“Namaku Carla, Carla Wa...

“Kenapa bermarga Wallance?”

Nada bicara dingin dan penuh aura pembunuh itu, tiba–tiba menyela ucapan Carla.

Sedingin es yang langsung memecahkan suasana indalı tadi.

1 SUSHUN

Carla icrtegun sesaat, lalu bibir kecilnya mengerucut. Air matanya mulai membasahi matanya...

Lorenzo meliriknya sekilas.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Carla ketakutan, ia lekas menahan air matanya keluar. Tidak berani menangis, hanya saja tubuh

kecilnya gemetaran.

“Carla!” Carlos lekas maju melindungi adiknya. Ia mengernyitkan kening dan bertanya dengan marah,

“Kenapa Paman menakuti adikku?”

“Seorang kakak, tahu untuk melindungi adik, bagus sekali.” Lorenzo kagum dengan tatapan Carlos,

“Siapa namamu?”

“Namaku Carlos Wallance.” Carlos membalas tatapannya dan berkata dengan rendah hati, “Margaku

Wallancc!

“Berani dan pintar!” Senyuman di ujung bibir Lorenzo semakin dalam, hanya saja tatapannya sangat

dingin, Tatapanmu ini benar–benar mirip dengan keluarga Wallance!”

“Aku memang anggota keluarga Wallance.” jawab Carlos tidak takut sedikit pun.

“Carlos....” Tracy ingin menegurnya, ia takut Carlos akan memprovokasi Lorenzo.

“Bagus sekali.”

Namun Lorenzo sama sekali tidak marah, ia hanya mengamati Carlos dengan diam, scolali

sedang inemikirkan sesuatu.wwwwwwwwww

“Kakak, anak–anak tidak mengerti apa–apa. Jangan berarguinen dengan mereka.” ucap Tracy dengan

lembut.