We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 920
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 920

Setelah lebih dari 10 menit, akhirnya Tracy selesai memberi Carla obat cairan itu, lalu ia buru buru

menyimpan botol obar. Tak lupa berbisik di telinga Carla, “Carla, jangan takut, Mami pasti

melindungimu...”

“Nona, Ryan dan pengawal lain kemari. Kita harus segera pergi, kalau tidak, akan sulit dijclaskan.”

Naomi buru–buru mengingatkan.

Tracy meninggalkan Carla dengan tidak rela, mereka ke luar dari jendela.

“Berhenti...Hartono mengejar, baru saja hendak menegur. Di saat ini, Paula menoleh kepala

melihatnya. Dalam seketika Hartono langsung mengenalnya, ia langsung berhenti memanggil.

“Ada apa?” Ryan buru–buru lari mendekat.

“Tidak apa–apa.” Hartono segera menjawab.

Ryan melihat tidak ada yang aneh di kamar, jadi tidak banyak bertanya lagi. Ia hanya berpesan, “Jaga

dengan baik, jangan sampai terjadi masalah.”

‘Pala

Ketiga orang itu dengan cepat naik ke mobil.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Naomi tidak bisa menahan diri untuk mengingatkan, “Nona Tracy, itu adalah obat penopang hidupinu.

Setiap tujuh hari sekali, Nona harus minum satu botol baru bisa menjamin racun di dalam

tubuhmu‘tidak aktif. Sekarang Anda telah menghabiskan dua botol, kedepannya harus bagaimana?”

“Apa? Anda menghabiskan satu botol lagi?” Paula tercengang hingga membelalakkan mata.

“Aku tidak minum, tidak akan mati, tetapi mereka akan dalam bahaya jika tidak minum.” Tracy sangat

keras kepala, “Selain itu, jika terjadi sesuatu denganku, Kakak tidak mungkin mengabaikanku.”!!

“Nona... Naomni kesal sekali.

“Tuan sudah bilang, obatnya tinggal ini, tidak ada banyak.” Paula panik, “Nona menghabiskan dua

botol obat untuk mereka, maka Anda harus bertahan selama dua minggu. Selama dua minggu itu,

Anda akan merasakan kesakitan luar biasa.

“Sudahlah.” Tracy menycla ucapannya dan memerintah, “Telepon Hartono, aku ingin mengetahui

situasi di sana.”

“Aku, aku mana punya nomornya...” Dalam seketika wajah Paula memerah.

“Omong kosong” Tracy berkata dengan tak senang. “Jangan kira aku tidak tahu, kalian berdua punya

hubungan tersembunyi.” ..

“Aku...” Paula ingin menyangkal, tetapi ketika melihat tatapan tajain Tracy, ia terpaksa menundukkan

kepala mengakui, “Sebenarnya hanya menguji keterampilan mobil, tidak berdiskusi hal lain. Kami

sangat berhati–hati, tidak berani mengkhianati Tuan masing–masing.”

“Tentu saja Nona Tracy percaya padamu, jika tidak, ia tidak mungkin menutup mata begitu saja.”

Naomi mencubitnya, “Sekarang hanya butuli kamu menanyakan keadaan Carla, tidak termasuk

berkhianat.”

“Baiklah.” Paula mencoba menelepon Hartono.

Setelah beberapa lama, telepon baru tersambung

Hartono mengecilkan suaranya dan berkata, “Halo!”

“Bocah busuk, bagaimana keadaan Nona Carla?”

Ketika Paula berbicara dengan Hartono, sikapnya langsung berubah menjadi arogan.

“Kamu masih bertanya padaku?” Tadi hampir saja mengagetkanku. Jika Kak Ryan melihat kalian, akan

menjadi sebuah kesalahpahaman lagi....”

“Jangan banyak omong kosong.” Tracy merebut ponsel Paula dan bertanya, “Cepat katakan,

bagaimana Carla bisa keracunan? Apa kata dokter?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Nona Tracy.” Hartono mendengar suara Tracy, lalu lekas bersembunyi di pinggir. “Dokter menemukan

bahwa Carla keracunan racun ular yang langka Racun ini didapatkan melalui makanan, jadi

seharusnya diracuni di dalam makanan atau air. Keadaan lebih dcuil masih dalam pemeriksaan.” ucap

Hartono.

“Kalau begitu, sekarang...”

“Hartono, kamu sedang apa?” Tiba–tiba Ryan berteriak marah, “Kemari!”

“Baik.” Hartono lekas lari mendekat, tetapi tidak menutup telepon, “Kak Ryan, ada apa?”

“Kamu lekas bawa orang pergi ke Kota Tua mencari Tabib Hansen, sekarang hanya dia yang mampu

menyelamatkan Carla. Thomas sudah mengatur pesawat khusus, sekarang juga kamu berangkat ke

bandara, cepat...”

“Baik.”

Terdengar suara langkah kaki yang buru–buru dari sebrang telepon, lalu terdengar suara Hartono lagi.

“Nona Tracy, aku sekarang ingin pergi mencari Tabib Hansen, tidak dapat bicara dengan Anda lagi.

Anda jangan cemas, kami akan menyelamatkan Carla.”

“Tabib Hansen, nama ini agak familiar...”

Tracy merasa ia mengenal orang ini.