Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 973
Bab 973
“Kamu tua bangka, keberanianmu sekarang semakin besar, bahkan berani mengajariku?”
Tuan Besar mengutuknya dengan jengkel dan memukul kaki Sanjaya dengan tongkat.
Sanjaya menundukkan kepala tidak berbicara sepatah katapun, membiarkan Tuan Besar
memukulinya.
Namun, setelah memukul dua kali, ia sudah tidak sanggup untuk terus memukulnya, ia terengah
engah: “Malam ini, kamu dihukum tidak boleh berbicara.”
“Baik.”
Daniel dengan hati–hati membantu Tracy membersihkan bercak darah dan noda yang menempel di
tubuhnya, ia kemudian mandi, lalu tidur di sampingnya.
la menyandarkan kepalanya pada sikunya, berbaring miring, dan menatapnya yang begitu tenang
la jarang bersikap tenang seperti ini, tidak berisik dan berbaring di sampingnya dengan patuh...
la teringat dua tahun yang lalu, mercka scring berpindah–pindah posisi di atas ranjang ini, ia selalu
memeluknya dan tidak melepaskannya, ia saat itu bahkan tidak dapat menghentikan dirinya sendiri,
bahkan Tracy pun tidak menolaknya...
Setelah dua tahun berlalu, mereka berpelukan di ranjang ini lagi, tapi dengan cara yang berbeda.
Ia mengulurkan tangannya, dengan lembut menyisir rambut di dahinya, dengan lembut mengusap pipi
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtcantiknya dengan punggung tangannya, lalu ia membungkuk, mencium dahinya, dan memeluknya
erat–crat...
la benar–benar berharap bisa terus seperti ini.
Tidak usah bangun selamanya...
Namun, baru saja pikiran ini muncul di benaknya, dari luar terdengar bunyi ketukan pintu yang
tergesa–gesa: “Tuan Daniel, ada hal penting yang perlu dilaporkan.”
Daniel tidak punya pilihan lain selain bangun dan mengenakan baju tidurnya, ia berjalan membuka
pintu: “Ada apa?”
“Linda sudah ditangkap.” Ryan berbisik–bisik, “Ini kabar dari Lily, Paula sudah melewati masa kritis,
sementara ini hidupnya tidak dalam bahaya.
“Bagaimana dengan Nona Tracy?”
Naomi kembali dengan beberapa pengawal wanita, saat perjalanan pulang, mereka mendapatkan
kabar bahwa Paula tertembak, ia sangat khawatir dan langsung mengirimkan dua pengawal menuju
rumah sakit memeriksa keadaan Paula
Pada saat yang bersamaan, ia membawa dua pengawal lainnya kembali mencari Tracy.
“Pclankan suaramu.” Daniel mengerutkan kening mengingatkannya, “Dia baru saja tidur.”
Aku perlu memastikan kcadaannya sebentar.” Naomi scdikit tidak tenang. “Mohon izinkan sava masuk
ke dalam.”
Danicl bergeser dan membiarkannya masuk.
Naomi masuk secara perlahan, melalui cahaya kamar yang remang–remang, ia melihat Tracy yang
sedang tertidur lelap, di tubuhnya sama sekali tidak ada bekas luka apapun, ia pun tenang dan
berjalan kembali kcluar..
“Maaf sudah mengganggu.”
Naomi membungkuk memberikan hormat kepada Daniel, lalu berjalan menuju kamar Carla.
“Perhatikan Linda baik–baik, jangan sampai dia kabur lagi.” Daniel memerintah Ryan, “Pengawal yang
dirawat di rumah sakit juga harus dijaga baik–baik, jangan biarkan Paula kenapa–kenapa.”
“Mengerti.” Ryan menganggukkan kepala dan berkata dengan suara kecil, “Hartono sudah
menemukan Tabib Hansen, tapi dia berkata bahwa dia akan datang ke Bunaken, hanya setelah Nona
Tracy menghubunginya.”
“Pagi nanti, aku akan memberitahunya.” Daniel melihat jam tangannya, sudah jam 3 subuh, –
Turunlah.”
“Baik.”
Ryan terburu–buru turun, ia pergi untuk mengurus hal–hal yang terkait dengan pengawasan Linda.
Naomi masuk ke dalam kamar Carla, bertanya kepada kedua pengawal yang berjaga: “Nona Carla
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmbaik–baik saja, ‘kan?”
“Ia baik–baik saja.” Pengawal wanita itu berbisik, “Tapi, hari ini Nona Tracy diusik...”
“Apa?” Naomi terkejut, “Apa yang terjadi?”
Pengawal wanita itu langsung menceritakan tragedi diantara Tracy dan Victoria yang terjadi
sebelumnya.
“Sebelumnya ada suara keras di luar, namun karena peredam suara ruangan ini sangat bagus, kami
tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
Mengingat pesan Nona Tracy yang berkali–kali mengingatkan kami untuk melindungi Carla dengan
sebaik mungkin. Mclarang kami untuk keluar dari kamar ini apapun yang terjadi, oleh scbab itu, kami
tidak keluar kamar.
Namun setelah kejadian, kami tahu dari Bibi Riana bahwa Nona Tracy dan Paula diserang saat
mereka sedang di luar, saat itu hujan badai juga, penyakit lama Nona kambuh, Presdir Daniel
menggendong Nona Tracy kembali kesini.
Lalu, mungkin karena cemburu, Victoria memanfaatkan waktu dimana Daniel sedang tidak berada di
tempat, dia menerobos masuk ke kamar, mendorong Bibi Riana dan menuangu Nona Tracy.
Nona Tracy melawan, ia barnpir mencekik inati Victoria, namun Tuan Besar memerintahkan beberapa
pengawal untuk menangkapnya dengan paksa, kemudian memborgol tangan dan kakinya...”