Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 291
Bab 291
Daniel tidak berkata sepatah kata pun, ia berjalan pergi.
Saat ini, lagu terakhir selesai dimainkan, Tracy bangkit untuk memberikan salam terima kasih, ia
berbalik bermaksud ingin berterima kasih dengan laki–laki itu, namun laki–laki itu sudah menghilang.
la sedikit bingung, namun ia tidak mempedulikan itu, di tengah gemuruhi tepuk tangan yang meriah, ia
meninggalkan panggung dan kembali ke ruang ganti mencari Windy.
“Kak Tracy. kamu sudah kembali!” Windy dari awal sudah menunggu di depan pintu, ia sangat
bersemangat melihat Tracy, “Aku barusan mendengar permainan pianomu, sungguh lebat!”
“Aku sudah lama tidak bermain piano.” Tracy tersenyum dan berkata, “Windy, kita tukar baju dulu.”
“Baik.” Windy membawa Tracy ke belakang tirai untuk bertukar baju.
Pada saat bersamaan, terdengar suara ketukan pintu, Direktur Fanny berkata dari luar. “Windy, ada
beberapa tamu keliormatan ingin bertemu denganmu, cepat ganti baju, sebentar lagi aku akan datang
lagi menjemputinu.”
Nada bicara Direktur Fanny yang semula kejam dan dingin, kini mclembut.
Windy langsung bingung saat mendengar perkataan Direktur Fanny, ia berbisik: “Bagaimana ini?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Ia menyurulumu pergi, maka pergilah.” Tracy memberikannya gaun balet putih, “Tukar baju, lalu
pakailah cadarnya, berpura–puralah kamu yang tampil.”
“Apa tidak apa–apa?” Windy ragu–ragu, “Ini bukannya berpura–pura menjadi kamu?”
“Awalnya aku juga berpura–pura menjadi kamu.”
Tracy tersenyum kepadanya, ia mengenakan kembali bajunya, mcinbawa tas, lalu bersiap untuk pergi.
“Kak Tracy.” Windy buru–buru menariknya, “Apakah kita boleh bertukar nomor telcpon? Di masa depan
jika ada kesempatan, aku akan membalas kcbaikanmu.”
“Boleh.” Setelah Tracy bertukar nomor telepon dengannya, ia lalu terburu–buru pergi.
Tidak ada orang di luar, Tracy menghembuskan napas lega, kini ia sedang mengenakan gaun putih
sebelumnya yang sudlali robek, scksi dan mempesona, sungguh berbeda dengan penampilan suci dan
polosnya di panggung tadi.
“Tracy!” scbuah suara yang tidak asing memanggil, Tracy menoleh, ternyata Victor.
“Victor, bagaimana kamu bisa disini?” Tracy melihat sekeliling, ia takut terlihat olch orang lain.
“Aku mencarimu kemana–mana.” Victor berjalan cepat menghampiri Tracy. “Aku ingin bicara
1/3
sebentar denganmu.”
“Ada masalah apa?” Tracy sengaja menjaga jarak dengannya.
“Ikut aku.” Victor menariknya masuk ke sebuah ruang ganti kecil, lalu mengunci pintunya.
“Untuk apa menarikku masuk kesini? Bagaimana jika dilihat orang lain...”
“Kamu takut siapa yang melihat? Daniel?” Victor mengerutkan kening, ia melihat Tracy dari atas ke
bawah, “Apa dia yang menyuruhmu mengenakan pakaian ini?”
“Tidak perlu ikut campur. Tracy berusaha sebaik mungkin untuk menghindarinya, “Aku harus pergi.”
“Untuk apa kamu keluar? Di luar tidak ada orang yang membutuhkanmu.”
Victor mendorongnya duduk di atas single sofa, sepasang tangannya memegangi kedua sandaran
tangan sofa, persis seperti postur yang biasa dilakukan Daniel, memaksa Tracy terdekam di bawah
tubulinya,
Hanya saja, aura yang dipancarkan Daniel menyerupai scckor singa, sedangkan Victor menyerupai
seekor rubalı putih anggun!
Victor, apa yang kau lakukan?”
Tracy sangat terkejut, ia tidak menyangka Victor juga memiliki sisi yang suka menguasai seperti ini
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTracy, aku menghargai pilihanmu, namun aku tidak ingin melihatmu jatuh sendirian! Viktor sedikit
bersemangat, “Aku tidak mengerti, mengapa kamu harus di perdaya olehnya? Apa dia memegang
rahasiamu? Beritahu aku, aku akan membantumu.”
IT
!
lili11
b
i
li
“Bukan. Tracy tidak tahu bagaimana ia harus menjelaskan.
“Lalu kenapa??” Victor menarik roknya, “Lihat bajumu, kamu seperti....”
Ia menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata–kata hinaan, ia berkata dengan cemas, “Kamu dulu
tidak seperti ini...”
“Aku tahu apa yang aku lakukan, kamu tenang saja.” Tracy berbisik, “Aku akan segera bebas...”
Tracy belum menyelesaikan perkataannya, dari luar terdengar suara Linda....
“Daniel, aku sedikit lelah, kita istirahat sebentar disini, kamu menemaniku?”