Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 295
Bab 295
Menemukan orang yang dapat mengontrol Daniel, memunculkan keinbali harapan dalam liati Tracy.
Apa dengan meminta pertolongan kepada kakek Daniel, dapat membebaskannya?
“Temperamen Tuan Besar jauh melebihi Tuan Danic),” Lily menjelaskan dengan penuh arti, scolah–
olah dapat membaca isi hati Tracy. “Nona Tracy, aku sarankan Anda jauh–jauh dari Tuan Besar.”
Tracy terdiam. Ia menyadari bahwa Daniel yang kejam dan berperilaku tidak senonoh, tidak mungkin
kakeknya adalah seseorang yang baik hati.
“Hati–hati!” Lily menginstruksikan petugas medis yang sedang mengangkat Tracy naik ke ambulans.
Tracy menghela napasnya berbaring di atas brankar ambulans. Ia berharap Daniel akan segera
merasa bosan mempermainkannya, lalu melepaskannya.
Ketika ia sibuk memikirkan semuanya itu, ponselnya mencrima pesan masuk dari Windy, “Kak Tracy,
terima kasih banyak atas bantuanmu, aku diterima oleh Direktur Fannybekerja di perusahaan dengan
gaji yang tinggi. Bahkan aku masih diberi tunjangan, dan diijinkan untuk kembali menemui dokter.”
“Selamat, Windy! Semangat, ya!”
Tracy merasa sedikit terhibur. Setidaknya ia dapat membantu Windy dengan datang ke tempat ini pada
hari ini.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtAmbulans pun beranjak pergi, menenggelamkan suara musik dari dalam ruang perjamuan yang
perlahan–lahan memudar.
Pesta perjamuan ini sama sekali tidak terpengaruh oleh kepergian Tracy, scolah–olah ia hanya
seorang figur kecil yang tidak layak untuk diperbincangkan.
Kedatangan dari Tuan Besar semakin menegangkan suasana dalam ruang perjamuan.
Seluruh tamu yang hadir berdiri dengan rapi dalam dua baris, tak henti–hentinya menyambut dan
menyelamati pria tua itu.
Tuan Besar mengangguk pelan, pandangannya menelusuri seluruh tamu–tamu yang hadir, lalu
berjalan ke belakang ruang perjamuan.
Linda berjalan mendampinginya, tangannya memegang tangan Tuan Besar, dengan hati–hati
menuntunnya seperti keluarganya sendiri.
Berbeda dengan Daniel yang terlihat seperti orang asing, hanya diam–diam berjalan mengikuti di
11
)
sebelahnya,
Setelah mereka beranjak ke luar ruangan, seluruh tamu dengan gembira mclanjutkan berbincangan
mereka. Melihat situasi tadi, tampaknya rencana pernikahan antara keluarga Daniel dan Linda tidak
akan lama lagi.
IT
Hasil rontgen rumah sakit menunjukkan tidak ada cedera pada tulang Tracy, namun cedera pada otot
pinggangnya tidak dapat diabaikan.
Setelah Lily mengobatinya, ia mengantarnya kembali ke vila keluarga Daniel.
Dua perawat membantunya berbaring di atas ranjang. Mereka mengelap bersih tubuhnya sesuai
dengan instruksi Lily yang melarangnya untuk mandi, lalu menyuruhinya untuk beristirahat total.
Tak lama kemudian, seluruh petugas medis pergi meninggalkan vila itu.
Tracy merasa tubuhnya seolah–olah hancur berkcping–keping. Ia dapat mencium aroma obat herbal
dari plester yang menempel di seluruh punggungnya.
Dengan kesakitan pada sekujur tubuhnya, Tracy menggerakkan giginya dan memaki–maki Daniel...
Sejak tinggal bersama dengannya, tubuhnya terus–menerus terluka. Entah apa yang dialami olch
orang gila itu pada masa kecilnya, sehingga mengubah wataknya menjadi sebrutal ini.
Ia berharap agar dapat sescgera mungkin lepas dari cengkeraman orang itu...
Malam pun kian larut. Tracy nemcluk bantalnya. la yang tenggelam dalam pikirannya pun perlahan–
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmlahan tertidur.
Ketika ia masih tertidur, ada sebuah tangan terulur perlahan–lahan menyentuh pinggangnya.
Dalam keadaan setengah sadar, Tracy merasa ada sescorang di belakangnya. Aroma familiar
memancar dari tubuh itu, membuatnya menurunkan kewaspadaannya.
Tracy melanjutkan tidurnya, inembiarkan tangan itu perlahan–lahan menelusuri tubuhnya, lalu menarik
selimutnya dan berbaring di sebelalunya.
Daniel dengan hati–hati berbaring di sebelah Tracy, salah satu tangannya perlahan terulur ke bawah
leher Tracy dan merangkulnya, tangannya yang lain dengan lembut membelai tubuhnya.
Lily telah melaporkan keadaan Tracy kepadanya, bahwa ia mengalami cedera pada otot pinggangnya,
sehingga harus menjalani fisioterapi.
Jantungnya terasa berhenti ketika ia dengan kalap menendang Tracy, Hatinya terasa sakit juga
dipenuhi amarah.
Wanita ini rela mengorbankan hidupnya demi melindungi pria lain.
Mengingat kejadian itu, marah yang membara kembali muncul dalam hatinya…
Tangannya yang berada di tas paha Tracy dengan keras mencubitnya, ingin menghukumnya.
“Ah!” Tracy menjerit kesakitan dan terbangun dari tidurnya. Ia membalikkan tubuhnya, dan Daniel
mengambil kesempatan itu untuk mencium bibirnya...