We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 677
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 677

“Ilalo!” Terdengar suara bcrat Daniel dari sebrang tclcpon, dengan nada tegasnya.

“Presdir, Hari ini Grup Moore menawarkan 60 triliun. Apa kita menawar lebih lagi?” Winnic lekas

membicarakan intinya.

“Grup Moore datang?” Daniel mengernyitkan kening, “Lorenzo Moore?”

“Bukan Tuan L, tapi..”

“Waktu telah tiba!” Terdengar suara jernih wanita itu, yang memotong ucapan Winnic. la bertanya

dengan tidak senang, “Kenapa? Kalian ingin melanggar aturan demi Grup Wallance?”

“Bukan, bukan....” Penanggung jawab Ickas menjelaskan, “Aku lihat telepon Bu Winnie sudah

tersambung.”

“Terus kenapa?” Wanita ini berkata dengan arogan, “Waktu telah tiba. Sekarang, cepat ketuk palunya!”

“Baik, baik!” Penanggung jawab acara memberi kode kepada Pembawa acara.

Pembawa acara lekas bertanya untuk yang terakhir kalinya, “60 triliun untuk panggilan pertama!”

“60 triliun....”

“Presdir, apakah kita akan menawar lebih lagi?” Winnic bertanya dengan tergesa–gesa, “Presdir.

Presdir...”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Daniel yang berada di sebrang telepon, tertegun. Kemudian, ia mulai berbicara, “Siapa yang berbicara

tadi??”

“Dia adalah...”

*60 uriliun, panggilan terakhir!”

“Presdir, apakah kita akan menambah lagi? Ini sudah panggil ter....”

“Selesai!!!”

Ucapan Winnie belum selesai, pembawa acara sudah mengeluk palu.

Seluruh orang hening dan tercengang. Ini adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah, Grup Wallance

kalah.

Dan juga untuk pertama kalinya Grup Moore beraksi di dalam negeri. Begitu bertindak, langsung

mengalahkan Grup Wallancc.

Artinya Grup Moore langsung menjadi pemenang di pertempuran pertama!

“Selamat Grup Moore mendapatkan perairan Laut Selatan.” Pembawa acara mengumumkan secara

resmi, “Sclanjutnya kami akan menghubungi Anda untuk pengurusan prosedurnya.

“Terima kasih!” Wanita itu menyunggingkan senyuman, lalu berjalan keluar dengan arogan.

Kemudian, terdengar suara tepuk tangan meriah dari belakangnya. Semua orang bertepuk tangan

untuk wanita ini.

Mungkin ini pertama kalinya melihat Grup Wallance kalah. Terlebih lagi, kalah di tangan wanita inuda

ini. Semua orang terkejut dan senang.

Di saat bersamaan, mereka terkejut dengan pesona wanita ini. Pada saat kritis, mengguncang tempat

ini tanpa kekacauan. Menggunakan logika untuk merebut keuntungan baru, bisa menckan Grup

Wallance ke bawah!

“Tunggu sebentar.” Direktur Toni buru–buru mengejarnya.

“Direktur Toni, ada apa?” Wanita itu menolch ke arahnya. Walaupun nada bicaranya sopan, namun

tatapannya sangat dingin.

“Aku ingin bertanya, apakah kamu, Tracy Smith?” tanya Direktur Toni dengan suara kecil.

“Margaku Moore.” Wanita itu menyunggingkan senyuman, “Namaku Tracy Moore!”

Setelah berbicara, wanita itu meninggalkan tempat itu.

Direktur Toni tak berkutik di tempat, memandang sosok punggungnya dengan bengong.

“Direktur Toni.” Winnic bergegas lari mendekat, “Presdir sudah dalam perjalanan kemari, ia memintaku

menalian wanita itu. Apa yang Anda bicarakan dengannya tadi?”

“Aku tanya, apakah ia Tracy Smith, ia bilang marganya Moore, namanya Tracy Moore.” Direktur

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Toni menggeleng–gelengkan kepala dan mendesah, “Benar–benar mirip sekali. Tidak hanya wajahnya

yang mirip, bahkan nama pun mirip.”

“Pasti dia.” Winnic buru–buru mengejarnya keluar,

Tracy Moore berjalan dengan gagah ke depan, dengan delapan pengawal wanita yang mengikutinya

dari belakang.

Sekelompok orang itu clah keluar dari acara pelelangan. Mereka sedang bersiap naik mobil. Winnie

bergegas mengejarnya, “Tunggu sebentar, Nona Moore!“.

Tracy Moore meghentikan langkah kakinya. Berbalik kepala memandangnya dengan dingin.

“Nona, aku adalah Winnie, wakil Presdir Grup Sky well. Apakah Anda mengingatku?“|

Akhirnya, Winnie berhasil mengejarnya. Ia mengenalkan dirinya dengan napas terengah–engah.

“Kenapa aku harus mengingatmu?” tanya Tracy dingin sambil menyeringai.

“Aku...” Winnie tcrlegun, lalu lekas incngubahı ucapannya, “Maaf, maaf, aku salah bicara. Maksudku

adalah Presdir Daniel kami ingin berkenalan dengan Anda. Apakah Anda bisa menunggunya sebentar

la sekarang sedang dalam perjalanan kemari...”

“Daniel Wallance?” Tracy menaikkan alis.

“Benar, benar.” Winnic mengangguk–anggukkan kepala.

“Atur waktu dengan sekretarisku.”

Tracy tidak ragu–ragu. Ia langsung masuk ke mobil setelah mengatakan kalimat itu.