Bab 678
“Nona Tracy, Nona...”
Winnie masih ingin menaliannya, tetapi ia dihalangi oleh pengawal wanita yang berekspresi dingin.
Winnic terpaksa menyingkir ke samping. Ia memandang mobil Roll Royce Wraith perak itu pergi
meninggalkan tempat itu...
Winnic mendesalı, lalu berbalik badan hendak masuk ke dalam, Iclapi ia menyadari sekelilingnya telah
dikeliling oleh para pebisnis. Mercka menyaksikan adegan tadi. Di saat ini, seluruh wajah mereka
tampak rumit dan sedang berdiskusi dengan saling berbisik.
Tak disangka, akan ada suatu hari Grup Wallance yang memulai bersikap ramah terlebih dahulu!
Nona Tracy Moore‘ini benar–benar diberkati. la adalah orang pertama!
Tampaknya, Grup Moore berdiam selama dua tahun, sekarang sudah dipastikan memasuki pasar
domestik. Mereka pasti akan menjadi saingan terkuat bagi Grup Wallance!
“Sudah pergi?” Direktur Toni berjalan keluar perlahan. Ia tak bisa menahan tawa, ketika melihat wajah
canggung Winnic, “Ditolak, ‘kan?”
“Iya.” Winnic‘menganggukkan kepala dengan malu, “Aku bilang, Presdir sedang dalam perjalanan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtkemari, memintanya menunggu. Anda tebak, dia bilang apa?”
“Apa?” tanya Direktur Toni.
“Ia menyuruh Presdir Daniel, atur waktu dengan sekretarisnya.” Winnie tak berdaya.
“Hahaha...” Direktur Toni tertawa terbahak–bahak, “Wanita ini benar–benar luar biasa. Stabilitasnya
saat di acara pelelangan tadi, benar–benar menunjukkan ia orang yang berambisi!”
“Benar.” Winnie mendesah mengangukkan kepala, “la memang hebat!”
“Ia benar–benar berbeda dengan Tracy Smith yang teledor itu.” Ekspresi Direktur Toni berubah
menjadi serius, “Tapi, mana mungkin ada prang yang begitu mirip di dunia ini?”
“Karakternya memang benar–benar berbcca, balikan setiap gerakan kecilnya juga berbeda.”
Winnie memikirkan dengan rinci, lalu ia mendesah...
!
!!
“Dulu, kak Tracy bekerja denganku, sctiap hari kami saling berhubungan. Aku sangat memahaminya,
ia seperti gadis lucu yang suka bengong.
Tapi Nona Tracy yang ini, ketika ia mengangkat tangannya, ada rasa dominasi dan arogan yang tak
bisa diremehkan. Tatapannya juga membuatku tak berani bertatapan dengannya.
“Benar.” Direktor Toni menganggukkan kepala, “Insiden hari itu, merupakan pukulan besar bagi Presdir
Daniel, la berhasil melaluinya setelah berdiam selama setengah tahun, tapi ia berubah menjadi lebih
pendiam.
Insiden itu hanya diketahui olchi Ryan, Thomas, serta kita berdua. Meskipun sekarang sudalı ada
orang baru, kita tahu, bahwa di dalam hati Prcsdir masih mengingat Tracy Smith, istri sesungguhnya.”
“Benar.....” Winnie mau tak mau mendesah ketika membicarakan ini, “Sebelumnya, ketika melihat
Nona Tracy Moore, ku benar–benar terkejut...”
Ketika ia sedang berbicara, sebuah mobil Maybach melesat kemari dengan cepat. Mobil baru berhenti,
Daniel sudah bergegas turun, “Mana orangnya? Di mana dia?”
“Sudah pergi.” Winnie mclapor dengan lesu, “Aku sudah berusaha menahannya, tapi Nona Moore itu
sangat dingin...”
“Apa ada meninggalkan informasi kontak?” Daniel bertanya dengan tergesa–gesa.
“Tidak ada.” Winnic mengeleng–gelengkan kepala dan berbicara dengan takut, “la bilang, jika Anda
ingin bericmu dengannya, harus janjian dengan sekretarisnya dulu.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDanicl tertegun, ini bukan gaya ucapan Tracy.
“Presdir, Anda dengarkan aku.” Direktur Toni menenangkannya, “Wanita ini memang mirip sekali
dengan Tracy Smith, tapi karakter dan auranya berbeda jauh....”
“Naik mobil dulu. Daniel sudah tak sabar menunggu, ia memerintah Ryan, “Cari penanggung jawab
acara pelelangan, periksa CCTV.”
“Baik.”
Setelah naik mobil, Winnie dan Direktur Toni menceritakan segala kejadian tadi dengan detil kepada
Daniel.
Daniel mengernyitkan kening setelah mendengarnya...
Dari deskripsi cerita mereka, wanita itu bisa dipastikan bukan Tracy Smith. Trracy tidak punya aura
seperti itu, ia hanya bisa menarik ujung bajunya dan bersembunyi di belakang tubuhnya dengan
ketakutan, lalu memandang sckelilingnya dengan penasaran..
Apakah ia salah orang?
“Tuan Daniel, sudah dapat rekaman CCTV–nya.” Ryan membawa tablet mendekat.
Daniel menonton rekaman CCTV itu dan mau tak mau membelalakkan mata. Ia langsung yakin,
“Benar, dia. Pasti dia!